Usai Ditabrak Kapal Pengangkut Kayu, Jembatan Mahakam I Akan Ditutup Sementara, Investigasi Akan Dilakukan

Bagikan :

Mahakata.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, meninjau lokasi rekayasa lalu lintas untuk pemantapan rencana penutupan sementara Jembatan Mahakam I.

Irhamsyah, Plt Kepala Dishub Kaltim, mengatakan pihaknya akan melakukan penutupan sementara di Jembatan Mahakam I pasca insiden penabrakan oleh kapal tongkang bermuatan kayu, beberapa waktu lalu.

Sementara, arus lalu lintas akan dialihkan di Jembatan Mahakan IV dengan pemberlakuan sistem dua arah.

“Kami mengambil sikap tegas. Setelah menggelar rapat intens bersama BPJN, DPRD, Dinas PUPR, KSOP, Pelindo, Satlantas dan Dishub Kota, kami sepakat menutup sementara untuk memeriksa lebih lanjut kondisi jembatan,” kata Irhamsyah.

Adapun rencana penutupan sementara Jembatan Mahaka I kini masih dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat.

Penutupan Jembatan Mahakam I akan dilakukan dalam satu hingga dua hari ke depan.

Penutupan Jembatan Mahakam I rencananya akan berlangsung selama dua pekan.

Selama waktu penutupan itu, akan dilakukan pengecekan dan investigasi secara komperehensif oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) bersama Komisi Keselamatan Jalan Terowongan dan Jembatan (KKJTJ) dari Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) untuk memeriksa kondisi kelayakan jembatan.

“Secara visual menurut analisa BPJN, Jembatan Mahakam I masih aman dan layak. Tapi kita tetap mendukung dilakukannya proses investigasi secara mendalam demi keselamatan. Karena kondisinya, Jembatan Mahakam ini sudah cukup berumur yaa. Sudah 39 tahun,” jelasnya.

Arus lalu lintas pasca ditutupnya Jembatan Mahakam I akan dipusatkan di Jembatan Mahakam IV. Pengalihan ini diperlukan pengaturan arus yang lebih ketat dari petugas Satuan Lalu Lintas.

Terutama di titik-titik rawan, seperti di Bundaran Tugu Pesut PLN Jalan Slamet Riyadi yang akan menjadi pusat arus putar balik kendaraan dari dan menuju Jembatan Mahakam IV.

“Makanya perlu dilakukan sosialisasi dan pengaturan arus lalu lintas. Karena mengalihkan kebiasaan orang pasti tidak mudah. Jadi diperlukan pengaturan dan rekayasa lapangan,” tegasnya. (*)