Titik Nol IKN Jadi Destinasi Wisata, Otorita IKN Siapkan Rest Area Sentra UMKM dan Kuliner

Bagikan :

Mahakata.com – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyiapkan rest area sentra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal dan kuliner bagi para masyarakat pengunjung yang ingin ke Titik Nol IKN.

Rest area sebagai wadah pemasaran UMKM, sebagai upaya Otorita IKN mengangkat dan menghidupkan UMKM lokal. Produk UMKM lokal itu bukan saja berupa makanan atau jajanan tetapi juga suvenir serta lainnya.

Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN, Alimuddin, mengatakan, rest ares disiapkan, selain untuk bersantai dan beristirahat, juga sebagai titik berkumpul, agar pengunjung bisa diakomodir menjadi satu rombongan, masuk ke dalam kawasan titik nol IKN.

Selain itu juga menjadi wadah memasarkan hasil UMKM lokal.

“Rest area kini masih dalam pembangunan dan nanti akan dilengkapi dengan mushola, tempat istirahat, toilet, berbagai macam kuliner. Selain itu juga, bakal ada pertunjukan musik atau hiburan, bagi pengunjung,” kata Alimudin.

Alimuddin menjelaskan, UMKM lokal yang dilibatkan terutama berasal dari PPU dan hingga kini telah ada sebanyak 20 UMKM, bakal mengisi di rest area tersebut.

“Mereka juga telah dibuatkan tempat masing-masing. UMKM itu kita siapkan di situ, kita bina ini dan kita juga berikan tempat yang cukup bagus. Sehingga para pengunjung disajikan makanan khas. Jadi UMKM jalan dan pariwisata juga jalan,” paparnya.

Bagi pelaku UMKM yang ingin terlibat dalam rest area itu, jelasnya, produk makanannya harus sudah dilengkapi dengan label halal, kebersihan hingga kualitasnya terjamin, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) juga sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).

Selain itu, tambahnya, semua kendaraan atau mobil milik pengunjung harus parkir di rest area.

Uuntuk masuk ke titik nol Otorita akan menyiapkan satu unit bus listrik non Bahan Bakar Minyak (BBM) fosil. Harapannya ini dapat menjadi percontohan, penggunaan kendaraan ramah lingkungan tanpa BBM di IKN.

“Rest area itu diadakan karena untuk faktor keamanan, jadi tidak boleh lagi ada kendaraan yang masuk kecuali kendaraan proyek. Hal ini, karena makin masifnya kegiatan proyek pembangunan IKN,” tegasnya.

“Sedangkan untuk pengadaan bus juga tengah dikoordinasikan dengan deputi lainnya,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply