Menjaga Keberlangsungan Hidup Badak Kalimantan, Si Pahu Jalani Program Bayi Tabung

Bagikan :

Mahakata.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, berupaya melestarikan Badak Kalimantan di Kutai Barat.

Si Pahu, seekor badak betina di Kubar menjalani program bayi tabung.

Program bayi tabung ini dilakukan lantaran tidak ada badak pejantan yang bisa berkembang biak bersama badak berusia 30 tahun itu.

“Sebentar lagi 28 November, itu hari ulang tahun Pahu. 28 November waktu Pahu ditemukan dan masuk ke suaka. Sampai saat ini kondisinya masih stabil. Dia sehat dan makannya banyak,” kata Ari Wibawanto, Kepala BKSDA Kaltim.

BKSDA Kaltim memercayakan program tersebut kepada tim dokter dari Institut Pertanian Bogor (IPB University) dan Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research Jerman serta tim dokter hewan dari Taman Nasional Way Kambas, Alert Indonesia, dan Yayasan Badak Indonesia.

Perlunya bayi tabung itu disebabkan Kalimantan hanya punya dua badak betina, yaitu Pahu dan Pari.

Pahu tinggal di Suaka Badak Kelian, Hutan Lindung Kelian Lestari, Kuta Barat, Kaltim. Pari masih di alam liar di Kabupaten Mahakam Ulu.

“Rasanya deg-degan juga, seperti mau tanda tangan operasi anak sendiri. Takut gagal, takut terjadi dampak kesehatan jangka panjang karena sekarang ini hanya dia dan Pari yang kita punya. Dua-duanya betina. Kalimantan belum punya badak jantan,” jelasnya.

Program bayi tabung dilaksanakan 31 Oktober lalu. Tim dokter hewan dari IPB bersiap melakukan tindakan medis dengan teknologi reproduksi berbantu atau assisted reproductive technology (ART).

Proses operasi memakan waktu lebih dari 2 jam. Proses fertilisasi in-vitro sel telur menggunakan teknik intra cytoplasmic sperm injection dilakukan Tim ART Badak SKHB IPB University atas penugasan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (*)

Leave a Reply