Mahakata.com – Pemprov Kaltim memasang target posisi tiga besar nasional pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kita pasang target tiga besar nasional untuk PON XXII NTB-NTT. Jika tidak tercapai posisi tiga besar setidaknya lima besar nasional,” kata Rudy Masud, Gubernur Kaltim.
Diketahui, pada gelaran PON XXI Aceh-Sumut 2024 lalu, Kontingen Kaltim meraih posisi delapan besar dengan raihan 29 medali emas, 55 medali perak dan 68 medali perunggu.
Rudy Masud mendorong jajaran Dispora Kaltim bersama pemangku kepentingan terkait untuk mempersiapkan diri lebih awal agar mampu meraih hasil maksimal.
“Kita siapkan apa yang diperlukan untuk mencapai dan meraih prestasi terbaik di tingkat nasional. Karena baromoternya itu PON. Meskipun event empat tahunan, harus dipersiapkan dari sekarang, jangan menunggu,” jelasnya.
Dirinya meminta jajaran Dispora Kaltim untuk mengidentifikasi cabang olahraga (cabor) yang potensial dan banyak medali yang diperebutkan.
Menurutnya, cabor atletik dan renang terus menjadi lumbung medali di setiap pelaksanaan PON.
“Kita harus konsentrasi pada cabor-cabor yang potensial penyumbang medali dan menyediakan banyak medali. Termasuk cabor yang prestisius dan menarik banyak animo masyarakat, yaitu sepakbola,” paparnya.
“Untuk cabor atletik dan renang harus kita benahi, persiapkan atlet melalui akademi secara berjenjang, dan melibatkan teknologi, sport science. Sumber daya manusianya harus diperbaiki tata kelolanya. Profesionalitas pelatih didukung staf yang benar-benar bisa diandalkan,” lanjutnya.
Gubernur Kaltim mengapresiasi upaya pembinaan atlet usia remaja (U-15) yang dijalankan Dispora Kaltim melalui program akademi, dimana atlet-atlet bersekolah dengan sistem asrama dan digratiskan, dengan sistem pembelajaran 70 persen olahraga dan 30 persen pendidikan.
Setidaknya ada tujuh cabor yang dibina melalui program sentralisasi SPOBDa (Sentra Prestasi Olahraga Berbakat Daerah), yaitu Pencak Silat, Karate, Angkat Besi, Sepeda, Menembak, Panahan dan Taekwondo.
“Pembinaan untuk atlet sejak usia remaja harus berkelanjutan yang didukung dan disinergikan dengan program gratispol pendidikan,” tegasnya. (*)