Mahakata.com – Abdul Rohim, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, kembali menyoroti proyek revitalisasi Pasar Pagi.
Masih terlendalanya proses persiapan revitalisasi Pasar Pagi, Abdul Rohim menyebut proyek ini cacat prosedur.
Hal itu lantaran, sejumlah pedagang mengeluhkan adanya penurunan omset setelah direlokasi dari Pasar Pagi.
Kondisi ini diduga sebagai dampak dari tidak siapnya Pemkot Samarinda melakukan persiapan revitalisasi Pasar Pagi.
“Seharusnya pemkot tidak hanya memikirkan tempat relokasi semata, melainkan harus ada mobilisasi para pengunjung atau pembeli ke tempat relokasi yang ada. Seperti Segiri Grosir Samarinda, ataupun Pasar Sungai Dama,” jelasnya.
“Kami sudah duga ini, dari awal rencana ini memang cacat prosedur. Indikasinya karena muncul permasalahan dengan puluhan ruko SHM dan nasib pedagang setelah direlokasi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan jika Pemkot Samarinda tidak menyelesaikan masalah secara tepat, maka akan muncul masalah-masalah berikutnya.
“Pemkot belum siap, dan tidak komitmen dengan aspek sosial para pedagang,” tegasnya. (*)