Mahakata.com – Groundbreaking ke delapan kembali dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking sejumlah proyek, salah satunya investor asing murni, dua kemitraan asing, dan dua investor domestik.
Investor asing menunjukkan ketertarikan yang sama kuatnya dengan investor dalam negeri terhadap potensi Nusantara.
Investasi swasta luar negeri masuk pertama kali melalui sektor mix use yaitu Delonix Bravo Investment dari Tiongkok yang akan membangun hotel, apartemen, kantor, dan pusat perbelanjaan.
“Investasi dari mancanegara khususnya Delonix ini menunjukkan kepercayaan dan membuktikan kepercayaan diri bahwa Nusantara adalah lokasi yang sangat menarik dalam sektor investasi,” kata Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan Penandatangan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Pengalokasian Lahan Aset Dalam Penguasaan Otorita IKN dan Akta Notariil Perjanjian antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan PT Delonix Group Indonesia.
Delonix Nusantara akan membangun kompleks mix used di atas lahan seluas 24.200 meter persegi tersebut memiliki konsep pembangunan kawasan mixed-use yang mencakup Model J Hotel, serviced apartment, pusat perbelanjaan, perkantoran, fasilitas olahraga dan kebugaran, serta ruang terbuka hijau.
Delonix Nusantara merupakan salah satu dari lima groundbreaking yang diresmikan Presiden RI di rangkaian groundbreaking_
ke 8 ini dengan investasi mencapai Rp500 Miliar.
Geliat investasi terus berlanjut, dengan dilakukannya groundbreaking dua perusahaan dalam negeri yang berinvestasi di Nusantara yaitu Primahotel Manajemen Indonesia yang akan membangun Hotel Bintang 3, PT Plataran Boga Rasa yang akan membangun Venue.
Sementara itu, dua perusahaan yang bermitra dengan internasional, Australia Independent School yang akan membangun Sekolah Internasional dari jenjang PAUD hingga SMA, dan PT Magnum Investment Nusantara yang akan membangun kawasan hunian & komersial.
Pada groundbreaking kali ini, total estimasi keseluruhan nilai investasi yang masuk mencapai Rp1,57 Trilliun, di mana nilai ini diperoleh dari gabungan investasi yang melibatkan satu investor asing murni, dua kemitraan asing, dan dua investor domestik. (*)