Mahakata.com – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, meluncurkan program pemetaan potensi dan peluang investasi di Kutai Timur dan Berau.
Riawati, Kabid Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim, mengatakan pemetaan dilakukan selama 90 hari kalender, dari 14 Agustus hingga 11 November 2024.
“Tujuannya untuk mengidentifikasi potensi investasi dan peluang bisnis yang ada di kedua kabupaten tersebut,” ujar Riawati.
Ruang lingkup pemetaan mencakup berbagai analisis, seperti aspek hukum, teknis, lingkungan, sosial, finansial, pasar, dan keberlanjutan dari peluang investasi.
“Kami akan melakukan analisis SWOT untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan dari proyek investasi yang ada,” paparnua.
Dari hasil pemetaan, diperkirakan sektor pertambangan dan penggalian menjadi sektor dominan di kedua kabupaten.
Data menunjukkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertambangan di Kabupaten Berau mencapai 134.057,97 juta, sedangkan di Kutim mencapai 40.294,891 juta.
Sektor-sektor lain, seperti pengadaan listrik dan pengelolaan limbah, menunjukkan nilai terendah yang signifikan berdasarkan analisis LQ (Location Quotient) dan DLQ (Dynamic Location Quotient).
“Potensi tertinggi di Kutim ada pada sektor pertambangan dan real estate, sedangkan di Berau terdapat pada sektor jasa pendidikan dan industri pengolahan,” bebernya.
Hal tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang prioritas pengembangan usaha di masing-masing daerah.
Langkah selanjutnya, DPMPTSP Kaltim akan meminta setiap kabupaten/kota untuk melakukan pra Feasibility Study (FS) yang akan digunakan sebagai materi promosi bagi calon investor.
“Kami ingin memastikan bahwa investor memiliki informasi yang cukup, sehingga mereka tidak hanya meraba-raba sebelum berinvestasi,” tegasnya. (*)