Pemprov Kaltim Gelar Rakor Pemulihan Pasca Bencana Banjir di Mahakam Ulu dan Kutai Barat

Bagikan :

Mahakata.com – Pemprov Kaltim menggelar memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan dan Pemulihan Pascabencana Banjir Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar).

Dalam rakor itu, Akmal Malik, Pj Gubernur Kaltim, memberikan apresiasi kepada BPBD serta seluruh pihak yang ikut aktif terlibat dalam penanganan banjir dan pemulihan pascabencana Kabupaten Mahulu dan Kubar.

“Sampai hari ini, kebutuhan dasar masyarakat sudah terpenuhi,” kata Akmal Malik.

Seperti listrik di tiga titik (Kecamatan Ujoh Bilang, Long Bagun dan Long Iram) yang banyak padam hingga mati total.

“Sekarang sudah teratasi, menyala seratus persen,” sebutnya.

Jika sebelumnya diperkirakan listrik menyala normal di Kecamatan Ujoh Bilang (ibu kota kabupaten) paling parah banjir sekitar 6 Juni, Datah Bilang pada 1 Juni.

“Tapi hari ini, tanggal 26 Mei, berkat reaksi cepat dan kerja keras jajaran PLN, listrik sudah menyala. Tim rescue bergerak cepat sekali,” pujinya, seraya mengungkapkan Long Iram sudah sejak beberapa waktu lalu menyala.

Bahkan khusus Kecamatan Ujoh Bilang lanjutnya, pihak PLN saat ini sedang melakukan penggantian dan meningkatkan kapasitas tenaga listrik 350 kilowatt menjadi 700 kilowatt.

“Prosesnya sekarang lagi menggerakkan mesinnya. Dan kita Pemprov Kaltim sangat mengapresiasi,” tambahnya.

Termasuk PLN meminta Pemprov Kaltim mendukung pembebasan lahan yang dilalui jaringan listrik sampai ke Kutai Barat.

“Kami masih menunggu surat PLN dan pastinya kita mendukung upaya-upaya PLN dalam memenuhi energi listrik bagi masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Akmal memastikan distribusi kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya terus mengalir serta disalurkan melalui koordinasi Kalaks BPBD/Sekda Sri Wahyuni.

“Kodam besok 50 koli beras untuk segera menyuplai dapur-dapur umum di kawasan pasca bencana,” ujarnya.

Terkait status tanggap darurat untuk Mahakam Ulu dan Kutai Barat masih berlaku pasca bencana.

Akmal menjelaskan status tanggap darurat masih berskala tingkat kabupaten, namun Kutai Barat sudah dicabut statusnya.

“Hanya Mahakam Ulu yang masih tanggap darurat dan kita menunggu surat dari pihak kabupaten, sementara masih melakukan dukungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat,” tegasnya. (*)