Mahakata.com – Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) menjalin kerjasama dengan PT Arsari Tirta Pradana dan PT ITCI Kartika Utama, perusahaan di bawah naungan Arsari Group, terkait penyediaan air bersih di PPU.
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Mudiyat Noor, Bupati PPU, bersama Direktur Utama PT ITCI Kartika Utama yang juga CEO dari Group Arsari, Hashim S. Djojohadikusumo, serta Direktur Utama PT Arsari Tirta Pradana, Wilhelmus Theodorus M. Smits.
Mudiyat Noor, mengatakan ketersediaan air bersih di Kabupaten PPU menjadi salah satu aspek penting dalam pembangunan daerah.
“Hingga saat ini Pemkab PPU baru mampu mensuplai air bersih kepada masyarakat dibawah empat puluh persen,” kata Mudiyat Noor.
Kabupaten PPU juga masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, khususnya di beberapa wilayah yang belum terlayani oleh sistem penyediaan air minum (SPAM) yang memadai.
“Kami menyambut baik inisiatif dan komitmen PT Arsari Tirta Pradana dan PT ITCI Kartika Utama untuk turut berpartisipasi dalam upaya penyediaan air bersih di Kabupaten PPU saat ini,” jelasnya.
Lewat kerjasama ini, Mudiyat Noor berharap dapat mewujudkan sinergi yang efektif dalam penyediaan air bersih di wilayah PPU.
Menurutnya, penyediaan air bersih membutuhkan upaya komprehensif, mulai dari identifikasi potensi sumber air, perencanaan, pembangunan infrastruktur, hingga operasional dan pemeliharaan.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi landasan bagi perencanaan dan implementasi yang lebih rinci dan terukur, sehingga dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Kabupaten PPU,” sebutnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT ITCI Kartika Utama, Hashim S. Djojohadikusumo, mengungkap terkait pengembangan air bersih di Kabupaten PPU tersebut sudah dilakukan sejak 2015 lalu dan kini dirinya bersyukur kerjasama sebuah proyek penting dengan pemerintah Kabupaten PPU tersebut dapat segera terwujud.
“Sejak ribuan tahun lalu manusia tidak bisa hidup tanpa air. Saya kira itu sudah ditakdirkan oleh tuhan yang maha kuasa,” ungkapnya.
Hal itu telah terbukti dengan adanya syunting yang menjadi salah satu masalah besar bagi bangsa Indonesia yang penyebab utamanya adalah persoalan lingkungan salah satunya adalah ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
“Terbukti bahwa persoalan gizi dipengaruhi oleh lingkungan, salah satunya ketersediaan air bersih, di sisi lain air kotor menjadi salah satu sumber stunting, itu sudah terbukti,” ujarnya.
“Maka dari itu saya bahagia bisa bekerjasama hari ini bukan hanya untuk industry, atau untuk pertanian saja, tetapi juga untuk menjaga kesehatan anak-anak dan cucu kita di PPU nantinya, Itu salah satu dampak positif dari satu proyek air bersih ini,” tegasnya. (*)