Mahakata.com – Kenaikan harga berask kembali terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Kaltim. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kaltim pun mulai mendistribusikan bantuan beras kepada masyarakat.
Kepala DPTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana menyadari bahwa kenaikan harga dan kelangkaan stok beras sudah menjadi perhatian pemerintah. Karena beras menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.
Ia juga membeberkan, alasan mengapa inflasi di Kaltim masih tergolong tinggi. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pemerintah belum menggelontorkan stok beras ke pasar-pasar yang ada di Benua Etam.
“Tapi selama beberapa waktu terakhir, kami sudah melakukan pembagian beras langsung ke masyarakat,” tegasnya.
Upaya tersebut dilakukan untuk menekan demand atau permintaan beras di apsaran oleh masyarakat. Jika ke depannya terjadi penurunan permintaan, maka pihaknya yakin keseimbangan harga beras dapat terjadi.
Sementara untuk stok beras, pemerintah juga sudah mendistribusikan beras dari Perum Bulog ke pasar-pasar induk di seluruh Indonesia. Sehingga tak ada kekurangan stok yang berimbas pada kenaikan harga.
“Jadi yang kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan beras, mulai dari menyuplai bantuan ke masyarakat serta mendistribusikan beras tersebut ke pasar-pasar,” tutupnya. (*)