Mahakata.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, menargetkan seluruh daerah di Bumi Mulawarman bebas penyakit malaria di tahun 2027.
dr Jaya Mualimin, Kepala Dinkes Kaltim, mengatakan target ini dicanangkan lantaran terjadinya tren penurunan kasus malaria yang terus menunjukkan hasil positif.
Dinkes Kaltim melaporkan dari 10 kabupaten/ kota, sebanyak enam di antaranya telah dinyatakan bebas malaria.
Sementara empat daerah lainnya masih dalam proses menuju eliminasi, yakni Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Berau, dan Kutai Timur.
“Tolok ukur status bebas malaria ditentukan berdasarkan Annual Parasite Incidence (API) atau angka parasit tahunan. Syarat minimalnya, prevalensi parasit malaria harus di bawah satu persen,” kata dr Jaya Mualimin.
“Angka parasit tahunan kita itu masih di atas satu persen. Sebenarnya sebagian besar kabupaten/kota sudah memenuhi, cuma Paser sama PPU saja yang masih di atas 5 persen,” lanjutnya.
Dirinya menyebut tingginya angka kasus malaria di Paser dan PPU berkaitan erat dengan keberadaan habitat nyamuk Anopheles, yang merupakan pembawa parasit plasmodium.
Habitat tersebut berada di wilayah yang dikenal sebagai segitiga rawan malaria, yakni Kelurahan Sepan dan Kelurahan Sotek di PPU serta Desa Muser di Paser.
“Sebagai langkah konkret, Dinkes Kaltim telah membentuk Pos Pemantau Malaria di tiga wilayah tersebut. Pos ini berfungsi untuk mendeteksi secara dini keberadaan plasmodium pada para perambah hutan sebelum mereka kembali ke permukiman,” tegasnya.
Upaya itu membuahkan hasil. Jumlah kasus malaria di Paser dan PPU menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
“Tahun 2027 itu kita ada eliminasi seluruh kabupaten kota itu bebas malaria,” pungkasnya. (*)