Mahakata.com – DPRD Kaltim menyinggung terkait keterbatasan jumlah pengawas di sekolah.
Rusman Yaqub, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, menyebut kondisi keterbatasan jumlah pengawas sekolah berdampak pada kualitas pengawasan yang dilakukan.
“Jumlah pengawas yang terbatas dibandingkan dengan jumlah sekolah yang harus diawasi menjadi tantangan tersendiri. Misalnya, di mana hanya ada tiga orang pengawas , bertugas untuk mengawasi 33 sekolah,” kata Rusman, Senin (17/7/2023).
Rusman menekankan masalah terkait tunjangan operasional bagi pengawas sekolah.
Tunjangan ini menjadi permasalahan yang dihadapi oleh pengawas dan dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas mereka.
“Mungkin ada kebutuhan untuk memperbaiki sistem penugasan dan memberikan dukungan yang memadai kepada pengawas sekolah agar mereka dapat menjalankan tugas dengan lebih efektif,” jelasnya.
Dalam hal tugas pengawas sekolah, katanya, mereka seharusnya memiliki beberapa tanggung jawab utama. Pengawas harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan di wilayah tugas mereka.
Lanjutnya, mereka juga harus memberikan bimbingan kepada guru-guru. Seorang pengawas mungkin bertanggung jawab atas beberapa sekolah dan banyak guru, sehingga menimbulkan tantangan dalam memberikan pembimbingan yang efektif.
“Hal lain yang menjadi perhatian adalah pentingnya kompetensi pengawas sekolah yang lebih tinggi daripada guru-guru yang mereka bimbing. Namun, dalam kenyataannya, seringkali guru-guru yang mengikuti pelatihan dan peningkatan kompetensi, bukan pengawas,” beber Rusman.
Dikemukakannya, perihal tersebut menimbulkan ketimpangan dalam peningkatan kompetensi di antara para pengawas. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan rekrutmen pengawas yang memadai dan pemerataan pelatihan kompetensi untuk semua guru.
Menurutnya, dalam jangka panjang perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki sistem pengawasan sekolah dan meningkatkan kualitas pengawas serta pemerataan peningkatan kompetensi guru-guru.
Hal itu katanya dapat dilakukan melalui rekrutmen yang memadai, pelatihan yang merata, dan pemberian dukungan memadai kepada pengawas sekolah.
“Dengan demikian, diharapkan masalah-masalah yang hadapi dapat teratasi dan pendidikan kita dapat lebih berkualitas,” pungkasnya. (*)