Mahakata.com – Peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) 2023, digelar di Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) Sepaku, Penajam Paser Utara, Kamis (15/6/2023).
Agenda peringatan ini dirangkai dengan penyerahan Sertifikat Eliminasi Malaria kepada lima Gubernur dan 30 Bupati/Wali Kota, yang daerahnya telah memenuhi persyaratan Eliminasi Malaria oleh Menteri Kesehatan RI.
“Hari Malaria Sedunia yang kita peringati hari ini, kesempatan untuk menguatkan komitmen dan upaya bersama dalam mengatasi salah satu tantangan kesehatan yang serius di negara kita, yaitu penyakit Malaria,” kata dr Jaya Mualimin, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Maxi Rein Rondonuwu menegaskan sesuai komitmen global (SDGs) semua negara harus bebas Malaria atau target eliminasi Malaria pada tahun 2030.
“Nah kita di Indonesia bagaimana, saya bilang jangan menunggu 2030, dan kami apresiasi betul Kalimantan Timur komitmen eliminasi tahun 2026. Ini semangat yang luar biasa dan sangat rasional, sebab tinggal empat kabupaten,” ungkapnya.
Karena itu, dipilihanya IKN sebagai pusat peringatan Hari Malaria Sedunia diakuinya, tidak lain untuk menumbuhkan dan membangkitkan semangat baru menuju Indonesia Sehat dan Bebas Malaria.
Untuk saat ini, wilayah timur Indonesia memiliki tingkat kejadian berat, sebab 80 persen kasus Malaria disumbangkan dari provinsi-provinsi di wilayah timur.
“Secara keseluruhan wilayah di Indonesia, sudah ada lima provinsi yang kabupaten dan kotanya bebas Malaria, seperti DKI Jakarta, Bali, Banten, Jawa Timur dan Jawa Barat,” sebutnya.
Oleh sebab itu, dia berharap seluruh stakeholders, terutama leadership para bupati dan wali kota serta gubernur untuk menggerakkan semua potensi dan lintas sektor untuk menciptakan daerah eliminasi Malaria.
“Target di RPJMN 2024 ada 405 kabupaten dan kota yang harus eliminasi, dan nanti sisanya RPJMN berikut. Dimana, sampai saat ini sudah ada 381 kabupaten dan kota yang eliminasi dan target 2024 sudah habis,” pungkasnya. (*)