Mahakata.com – Basuki Hadimuljono, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti meresmikan Sekolah Dasar (SD) 020 Sepaku.
Sekolah dasar yang telah direlokasi dan direvitalisasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Otorita IKN, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan dukungan pendanaan dari Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Sebelum direlokasi, SDN 020 merupakan sekolah langganan banjir yang mengganggu proses belajar mengajar.
Para siswa dan guru harus bergotong-royong membersihkan sekolah setiap kali hujan deras melanda. Relokasi ke lokasi baru dan revitalisasi infrastruktur kini menjadikan SDN 020 lebih layak, aman, dan nyaman bagi kegiatan pendidikan.
Ketua Pengurus YPA-MDR, Gunawan Salim, menceritakan latar belakang keterlibatan Astra dalam proyek ini.
“Kasihan adik-adik, Pak. Kalau hujan, kebanjiran. Harus bersih-bersih sekolah dulu baru bisa dipakai untuk belajar. Jadi saya bilang ke Pak Alimuddin, ‘Kalau Bapak sediakan tanahnya, saya bangun.’ Dalam waktu dua minggu tanah disediakan, langsung kami bangun,” tuturnya.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin dalam pembangunan sekolah ini.
“Ini adalah contoh nyata partisipasi semesta. Semua pihak bergerak untuk menyukseskan visi besar pendidikan berkualitas untuk semua, sekaligus mendukung program Presiden dalam memperkuat sumber daya manusia sesuai dengan Asta Cita keempat,” ungkapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin menegaskan bahwa pembangunan SDN 020 bukan sekadar mengganti gedung lama, tetapi juga membentuk lingkungan belajar yang mampu mengubah pola pikir dan semangat para siswa dan guru.
“Dengan desain sekolah yang baru, ini seperti kita berpindah dari rumah biasa ke rumah mewah. Mindset anak-anak dan para guru akan berubah, begitu pula pelayanan pendidikan di sini,” kata Alimuddin.
Gedung SDN 020 Sepaku yang baru dilengkapi dengan 12 ruang kelas dan berbagai fasilitas pendukung seperti laboratorium komputer, laboratorium IPA, perpustakaan, ruang guru, ruang kepala sekolah, UKS, koperasi, kantin, dan musala.
Desain bangunan mengadopsi arsitektur rumah panjang adat Lamin Suku Dayak, dengan pendekatan smart building dan green building yang ramah lingkungan dan berteknologi modern. (*)