Mahakata.com – Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia Jess Dutton, melakukan kunjungan ke Provinsi Kaltim.
Dalam kunker ini, Dubes Jess Dutton bermaksud untuk melihat program kerja sama pengembangan mangrove yang sudah berjalan di Kutai Kartanegara (Kukar).
Selain itu, Jess Dutton juga menyampaikan keinginan negaranya untuk membuka peluang-peluang investasi lainnya di Bumi Mulawarman.
Bukan hanya soal lingkungan, Kanada juga memiliki pengalaman dalam pengembangan pendidikan dan insfratruktur.
“Investor pasti ingin berinvestasi ke daerah yang memiliki infrastruktur memadai. Nah, infrastruktur yang memadai itu ada di Kaltim,” kata Akmal Malik, Pj Gubernur Kaltim.
Akmal Malik juga menguraikan tentang posisi Kaltim yang kaya akan sumber daya alam. Batu bara, migas dan minyak. Potensi lainnya adalah pertanian dan perkebunan kelapa sawit.
Namun diakuinya, masalah bagi Kaltim adalah kondisi pascatambang atau setelah eksploitasi.
Dirinya memaparkan rencana menyulap lahan bekas tambang batu bara menjadi lahan pertanian sawah yang produktif untuk pangan.
Kaltim setidaknya terdapat 50 ribu haktare lebih lahan eks tambang yang bisa dikelola untuk lahan pertanian dan tanaman produktif lainnya.
“Kanada memiliki banyak pengalaman soal itu. Tapi mereka masih akan lihat, perusahaan mana, NGO mana yang akan bisa melakukan kerja sama ini,” jelasnya.
“Mungkin Kanada bisa bantu Kaltim untuk mengubah lahan-lahan eks tambang itu menjadi lahan pertanian produktif dan udara Kaltim makin segar,” lanjutnya.
Akmal juga menguraikan bagaimana Kaltim terus berusaha menjaga hutan, lingkungan dan ekonomi sosial masyarakat.
“Saya gembira Duta Besar Kanada bisa hadir di sini untuk berdiskusi. Mungkin kita perlu waktu lebih lama untuk berdiskusi lebih jauh lagi tentang potensi Kaltim,” tegasnya.
“Kita akan dukung investasi masuk. Karena Kaltim sangat strategis,” pungkasnya. (*)