Mahakata.com – Pemkot Samarinda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda dan Samarinda Animal Rescue (SAR) melakukan menyemprotkan sektisida, pestisida dan obat ulat pada pokok-pokok pohon yang masih hidup di sekitaran taman.
Tindakan ini diambil setelah beberapa waktu belakang masyarakat Kota Tepian diserang hama ulat bulu hingga menyebabkan gatal di kulit.
“Ulat yang terkena cairan ini akan mati, kemudian daun yang sudah disemprot menjadi racun untuk ulat itu sendiri. Kami pastikan cairan ini tidak merusak tanaman,” kata Suparlin, Ketua SAR.
Dirinya menyebut efek gatal yang kini dirasakan warga disebabkan oleh bulu-bulu halus ulat yang berterbangan dan mengenai kulit pengendara yang melintasi area taman.
“Yang menyerang warga saat ini adalah sisa-sisa dari metamorfosis ulat bulu,” jelasnya.
Sementara itu, dr Ismed Kusasih, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, memaparkan umumnya gejala gatal-gatal tersebut tidak membahayakan dan menyebabkan infeksi yang serius.
Meski begitu, dirinya menganjurkan masyarakat yang mengalami reaksi gatal untuk segera mencari pengobatan di apotek atau fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
“Bisa diobati dengan obat anti gatal atau anti histamin. Kalau diperlukan juga bisa dikombinasi obat oral dan topikal,” ungkapnya.
dr Ismed menegaskan pihaknya ikut serta dalam menangani kasus hama ulat bulu yang semakin meresahkan dan mengkhwatirkan.
“Sudah dilakukan tindakan juga oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Tapi jika sudah ada gejala ke manusia ini juga jadi ranah kami sebagai Dinkes,” tegasnya. (*)