Stok Ketersediaan Beras di Kaltim Aman Hingga Lima Bulan

Bagikan :

Mahakata.com – Pemprov Kaltim memberikan perhatian serius pada pengendalian inflasi pada Ramadan dan Idulfitri 1446 hijriah.

Rudy Masud, Gubernur Kaltim, menyebut ada ada empat faktor yang harus menjadi perhatian dalam pengendalian inflasi.

“Ketersediaan pangan terutama beras. Kedua distribusi yang harus didukung infrastruktur jalan yang baik. Ketiga harga terjangkau dan keempat komunikasi yang efektif,” kata Rudy Masud.

Untuk ketersediaan pangan terutama beras, Gubernur memberi catatan agar Bulog dapat menjaga stok beras dengan baik.

Sebab masyarakat Kalimantan Timur secara umum mengonsumsi beras. Ditambah lagi kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang bisa dipastikan menyebabkan kebutuhan beras semakin meningkat.

Kaltim harus melakukan langkah-langkah optimalisasi lahan persawahan dengan memanfaatkan sungai-sungai yang dimiliki.

“Baik dari Sungai Mahakam yang melintasi Kutai Kartanegara dan Kutai Barat atau Sungai Longkali di Paser dan berbatasan dengan Penajam Paser Utara (PPU). Panen Kaltim diupayakan tidak lagi sekali setahun, tapi dua hingga tiga kali setahun,” jelasnya.

Hal kedua yang harus diperhatikan untuk menekan inflasi adalah distribusi. Distribusi pangan yang baik harus ditopang oleh kondisi jalan yang layak dan baik.

“Keterlambatan distribusi juga berpotensi menyebabkan inflasi,” tegasnya.

Sementara itu, Budi Widihartanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, melaporkan inflasi Kaltim saat ini berada di bawah rata-rata nasional.

“Inflasi Kaltim bulan ke bulan sebesar 0,31persen. Inflasi tahun ke tahun 1,47 persen dan inflasi tahun kalender 1,47 persen,” lapornya.

“Capaian Kaltim berada di bawah rata-rata nasional, yakni inflasi bulan ke bulan 0,44 persen, inflasi tahun ke tahun 1,57 persen dan inflasi tahun kalender 1,57 persen,” sambungnya.

Sementara Pimpinan Wilayah Bulog Kaltim dan Kaltara, Mersi Windrayani, mengungkapkan persediaan beras CBP sebanyak 17.293 ton.

Ditambah stok beras komersil sebanyak 450 ton per 10 Maret 2025. Gula pasir 167 ton dan minyak goreng 135,3 ton.

“Persediaan beras kita masih cukup untuk empat sampai lima bulan ke depan,” ungkapnya. (*)