Mahakata.com – Tengah berada di musim kemarau, Kaltim berupaya mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Para personel di kabupaten/kota perlu dilatih untuk penanganan karhutla yang berpotensi terjadi.
Salah satunya dengan dilaksanakannya Gladi Posko Karhutla 2023 oleh Dinas Kehutanan Kaltim.
Gladi Posko Karhutla dilaksanakan di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai, Kukar, selama lima hari, sejak 31 Juli hingga 4 Agustus 2023.
Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, mengatakan kebakaran hutan dan lahan telah menjadi isu nasional dan merupakan permasalahan rutin khususnya pada musim kemarau.
“Saya berharap melalui kegiatan ini, kita terus membangun upaya pencegahan Karhutla dengan kerjasama dan keterlibatan antara lembaga, dinas, instansi pusat dan daerah, serta bersinergi dengan TNI, Polri, BNPB, BPBD dan satgas-satgas provinsi, kabupaten dan kota,” kata Hadi, Senin (31/7/2023) kemarin.
Hadi menekankan agar seluruh pihak terkait bisa meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian, berupa peningkatan status kedaruratan, patroli terpadu, water bombing dan pemadaman dini.
“Semoga upaya kita semua dalam program ini mampu mengawal dan menjaga Kaltim sebagai paru-paru dunia yang saat ini telah ditunjuk menjadi Ibu Kota Nusantara, sekaligus mendapatka apresiasi pusat dan Bank Dunia melaui program FCPF Carbon Fund,” tegasnya.
Joko Istanto, Kepala Dinas Kehutanan Kaltim, melaporkan Gladi Posko Karhutla merupakan serangkaian kegiatan penanganan dan pengendalian Karhutla yang sudah final dan siap action dalam menghadapi Karhutla setiap tahunnya.
“Dengan demikian, setiap pasukan pengendalian Karhutla, secara nyata dan meyakinkan bahwa setiap anggota/personil sudah paham dan mampu melalukan penanganan, pengendalian sesuai dengan tugasnya,” tandasnya.
Gladi Posko Karhutla tahun 2023, diikuti 653 personil, dengan 550 orang yang akan bertanding, yaitu UPTD KPH lingkup Dishut Provinsi Kaltim sebanyak 21 regu.
BPBD kabupaten 6 regu, Disbun/Distan kabupaten 10 regu, perusahaan HPH dan HTI 10 regu, perusahaan pertambangan 4 regu, perusahaan perkebunan 6 regu dan masyarakat peduli api (MPA) 40 regu.
“Tujuan utama dilaksanakannya gladi posko Karhutla adalah untuk membangun kebersamaan dan persamaan persepsi serta pemahaman mengenai penanganan Karhutla, ini sangat penting dalam hal mengantisipasi dan penanganan terjadinya Karhutla,” tegasnya. (*)