Mahakata.com – Sri Wahyuni, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, bersama rombongan meninjau pelaksanaan simulasi program makan bergizi gratis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Samarinda dan Sekolah Dasar (SD) 002 Sungai Pinang.
Dari simulasi ini, Sri Wahyuni memaparkan pihaknya menerima sejumlah masukan, salah satunya terkait pengemasan makanan.
“Ada beberapa masukan, termasuk pengemasan guna kemudahan bagi peserta didik, terutama anak-anak sekolah dasar dan SLB,” kata Sri Wahyuni.
Selain itu, menu makanan harus disesuaikan atau dibedakan dengan level (tingkatan) anak-anak, seperti sekolah dasar dari tingkatan kelas satu hingga kelas enam.
“Jangan disamaratakan menunya, terutama anak-anak SLB yang memiliki keterbatasan,” paparnya.
Lewat simulasi ini, dapat diketahui aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan oleh penyelenggara makan bergizi gratis.
“Kita masih menunggu petunjuk teknis dari pusat. Paling tidak dengan simulasi ini kita punya pola untuk menyiapkan dari segi kualitas dan kuantitas,” jelasnya.
Sementara itu, Irhamsyah, Plt Kepala Disdikbud Kaltim, melaporkan satu paket makan gratis, disiapkan senilai Rp17 ribu berisi nasi putih, ayam kremes, sayur bening, orek tahu/tempe, air mineral, susu dan buah.
“Nanti kan menunya beda-beda setiap harinya. Tapi per porsi atau paket tetap sama nilainya Rp17 ribu,” ungkapnya.
Simulasi di Samarinda didukung Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Daerah Kaltim dipusatkan di SLB Negeri yang memiliki siswa 167 orang (SD, SMP dan SMA) dan SDN O02 Sungai Pinang dengan murid 486 orang. (*)