Mahakata.com – Rudy Masud, Gubernur Kaltim, mengkhawatirkan kondisi lalu lintas pelayaran di sepanjang Sungai Mahakam, terkhusus di Samarinda.
Menurutnya, puluhan hingga ratusan kapal malang melintang di tengah alur Sungai Mahakam setiap harinya.
Rudy Masud menekankan kondisi ini tidak bisa terus dibiarkan. Area labuh kapal-kapal yang melintas di Sungai Mahakam harus diatur ulang demi keselamatan alur pelayaran.
“Kalau kita lewat di Jembatan Mahkota 2 atau Sungai Kapih, terlihat jelas kapal-kapal sangat mengganggu arus pelayaran. Jumlahnya tidak kira-kira. Setiap hari minimal puluhan, bisa sampai ratusan yang melintang di situ,” kata Rudy Masud.
“Keselamatan lebih penting dari sekadar kepentingan ekonomi. Keselamatan itu penting, di atas segala-galanya,” lanjutnya.
Gubernur Harum menyebut pemerintah daerah untuk mencari solusi terbaik. Kapal-kapal itu harus disiapkan tempat yang layak untuk lokasi tambat mereka. Terutama kapal-kapal bermuatan.
“Kita harus segera cari solusi terbaik untuk memindahkan kapal-kapal yang tambat di tengah sungai. Kalau perlu kita akan segera bangunkan tempat-tempat tambat kapal yang layak,” jelasnya.
“Jangan sampai kapal-kapal itu tambat di pohon, lepas dan menimbulkan insiden,” tegasnya.
Untuk itu, Gubernur Harum merasa perlu segera dilakukan pengaturan terkait detail tata ruang (RTRW) untuk kapal-kapal yang berlabuh di sekitar Sungai Mahakam.
Bukan hanya di Jembatan Mahakam dan Mahkota 2, namun juga mengingatkan agar standar keselamatan ini berlaku sama dengan jembatan-jembatan lain yang melintasi Sungai Mahakam.
“Jembatan dari Muara Muntai, Jembatan Kukar, Jembatan Mahakam, Jembatan Mahulu dan lain-lain. Ini semua sistem keselamatannya harus disetarakan. Kalau tidak ini hanya soal waktu,” pungkasnya. (*)