Potensi Kopi Luwak Desa Prangat Kukar, Pemprov Kaltim Dorong Bentuk Klaster Perkebunan Kopi

Bagikan :

Mahakata.com – Seno Aji, Wakil Gubernur Kaltim, melakukan peninjauan ke Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru, Kukar.

Dalam kunjungan tersebut, Seno Aji mengatakan Kampung Kopi Luwak yang terletak di Kilometer 60 jalan poros Samarinda-Bontang, berpotensi jadi peluang ekonomi baru Kaltim.

“Saya sangat senang dan sangat tertarik. Mudah-mudahan ke depan, Kopi Luwak Prangat Baru ini bisa menjadi identifikasi salah satu kopi di Indonesia, setidaknya membanggakan Kutai Kartanegara,” kata Seno Aji.

Dirinya mendorong Kaltim memiliki klaster perkebunan kopi, guna menjadi brand image bagi Kaltim sebagai penghasil kopi liberika terbaik di Indonesia.

“Kita optimis dengan pengelolaan yang baik, kopi Kalimantan Timur akan mampu dikembangkan menjadi raja kopi nasional,” jelasnya.

“Pemprov Kaltim akan bantu mungkin untuk penyiapan bibit kopi dari sini dan pemupukannya,” tegasnya.

Sementara itu, Sunggono, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, mengungkap Marangkayu merupakan wilayah pengembangan industri Kukar yang sudah disiapkan dalam RTRW kabupaten.

“Perkebunan kopi tidak masuk hilirisasi dalam RPJMD, tapi karena prospek sangat menjanjikan, Pak Bupati memberi perhatian. Bahkan beliau sudah 15 kali datang ke Kampung Kopi Luwak ini,” ungkap Sunggono.

Ketua Kelompok Tarni Kampung Kopi Luwak, Rindoni, menjelaskan areal mereka saat ini mencapai 35 hektare. Dari luasan itu tidak seluruhnya ditanami kopi.

Sebab tanaman kopi membutuhkan tanaman tumpang sari lainnya, seperti tanaman buah dan karet. Tanaman ini sangat diperlukan untuk ekosistem luwak.

“Produksi murni dari kopi luwak ini mencapai Rp5 juta per kg. Untuk kopi proses merek Honey, Natural dan Full Whoase harganya berkisar Rp800 per kg,” pungkasnya. (*)