Pemprov Kaltim Identifikasi Penyebab Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Nataru 2024

Bagikan :

Mahakata.com – Pemprov Kaltim melalui Diperindagkop dan UKM Kaltim melakukan identifikasi terkait penyebab kenaikan harga bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru 2025.

Sejumlah permasalahan diidentifikasi sebagai penyebab kenaikan harga barang kebutuhan pokok, di antaranya terkait pasokan atau ketersediaan, dimana pelaku usaha masih mengambil kesempatan pada momen jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Selanjutnya, panjangnya rantai distribusi barang kebtuhan pokok dari daerah produsen hingga sampai ke kabupaten/kota di Kaltim.

Kemudian, masih banyak gudang yang belum memiliki nomor tanda daftar gudang (TDG). Sehingga tidak semua gudang dapat melaporkan stok barang untuk monitoring ketersediaan komoditi.

Terkait dengan daftar manifest barang yang masuk kewilayah Kaltim masih belum terperinci. Terakhir, kurangnya koordinasi antar stakeholder terkait.

Sri Wahyuni, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, menggarisbawahi terkait dengan tanda daftar gudang (TDG) perlu menjadi perhatian bersama.

“Karena TDG merupakan amanat peraturan pemerintah. TDG diperlukan untuk menjamin bagaimana pemerintah bisa memetakan dan mengetahui distribusi barang. Terutama terkait dengan komoditi barang kebutuhan pokok,” kata Sri Wahyuni.

Selain itu, Pemprov Kaltim meminta Diperindagkop dan UKM Kaltim, berkerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dalam hal ini KSOP Kelas I Balikpapan untuk dapat mendata setiap kapal yang masuk ke pelabuhan, khususnya kapal yang muatannya komoditi kebutuhan pokok.

“Jadi secara transparan komoditi yang masuk ke Kaltim bisa terdata. Saya ingin OPD bisa membuat sistem. Ada kewajiban distribusi barang yang masuk ke kapal, komoditinya sudah terbaca. Sehingga memudahkan dalam pendataan dan pengendalian stok,” jelasnya.

Selain itu, dirinya menegaskan pentingnya meningkatkan koordinasi dan komunikasi terkait kerja sama antar daerah untuk memenuhi pasokan barang kebutuhan pokok.

Sri Wahyuni mengapresiasi kabupaten/kota dan pelaku usaha yang telah bersama-sama membantu pengendalian inflasi di Kaltim, khususnya terkait stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, sehingga inflasi di Kaltim terkendali dengan baik.

“Mudah-mudahan menjelang hari besar natal dan tahun baru bisa diantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok. Untuk stok aman. Masyarakat tidak usah khawatir dan panik,” tegasnya. (*)