Mahakata.com – Pemprov Kaltim menggelar serah terima jabatan (sertijab) dari Isran Noot, Gubernur Kaltim 2018-2023 ke Akmal Malik, Pj Gubernur Kaltim, Rabu (4/10/2023).
Agenda sertijab ditandai penandatanganan berita acara sertijab antara Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dengan Gubernur Kaltim periode 2018-2023 Isran Noor, yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan memori jabatan Gubernur-Wakil Gubernur Kaltim 2018-2023.
“Memori sertijab ini akan menjadi bahan penyusunan LKPj bagi kepala daerah yang baru atau pejabat pengganti,” kata Sri Wahyuni, Sekretaris Provinsi Kaltim.
Sementara itu, Akmal Malik, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, mengapresiasi semua capaian yang telah diraih Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim periode 2018-2023, Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
Hal ini diakuinya, setelah dirasakan banyak hal positif yang sudah diraih, seperti kinerja makro dari laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas pembangunan manusia (IPM), tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka, serta ginirasio dan inflasi.
Termasuk evaluasi kinerja urusan wajib pemerintahan berkaitan pelayanan dasar, seperti urusan pendidikan, kesehatan, urusan Peperjaan Umum, perumahan dan kawasan permukiman, Trantibumlinmas, dan urusan sosial.
“Tadi saya melihat video Pak Isran. Dan Bapak Isran bilang ini video orang bikin-bikin aja Pak Akmal. Bagi kami tidak, Pak Isran hanya merendah. Sebab, kami mencatatnya Pak, ada catatan kami,” ungkap Akmal Malik.
Lebih membanggakan lagi, lanjut Direktur Jenderal Otonomi Daerah di Kemendagri ini dari sisi kinerja keuangan, target pendapatan daerah selama kepemimpinan Bapak Isran Noor dan Hadi Mulyadi selalu di atas 100 persen atau melebihi target yang ditetapkan pada dokumen perencanaan.
Tercapainya target pendapatan daerah itu, menurut pria kelahiran 16 Maret 1970 itu, karena didukung kapasitas fiskal yang baik dari Provinsi Kaltim.
“Apabila dibandingkan dengan rata-rata kapasitas fiskal wilayah Kalimantan, kapasitas fiskal Provinsi Kaltim berada diatas capaian wilayah Kalimantan,” ungkapnya.
Prestasi lainnya, ditetapkannya Ibu kota negara baru Republik Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur masih dalam kepemimpinan Bapak Isran Noor dan Hadi Mulyadi menjadi momentum besar bagi bangsa dan negara. (*)