Mahakata.com – Pemprov Kaltim menggelar Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Lahan dan Hilirisasi Industri di kabupaten/kota di Kaltim.
Kegiatan ini menjadi jalan membuka peluang pengembangan potensi hilirisasi industri untuk peningkatan ekonomi daerah.
Sri Wahyuni, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, mengatakan agenda ini untuk menggali pemahaman mendalam tentang potensi lahan di wilayah Kaltim, serta merancang strategi untuk mengoptimalkan peluang sektor industri secara berkelanjutan.
Berbagai aspek dibahas, termasuk pemanfaatan lahan yang tepat, pengembangan industri hilir dan langkah-langkah untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.
“Ada banyak potensi komoditi unggulan di Kaltim. Mulai dari Kawasan Industri Kariangau (KIK) di Balikpapan, Kawasan Industri Buluminung di Penajam Paser Utara, Kawasan Industri di Bontang dan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Kutai Timur,“ kata Sri Wahyuni.
Keberadaan kawasan industri tersebut diharapkan menjadi pusat-pusat industri hilirisasi di Kaltim, yang juga nanti terkoneksi dengan IKN.
Sri pun menambahkan, saat ini Kaltim dan juga provinsi-provinsi lainnya di pulau Kalimantan telah resmi menjadi mitra untuk IKN bukan hanya penyangga. Di Tahun 2024 Provinsi Kaltim sudah berinisiatif akan membuat transformasi ekonomi di Kaltim sebagai mitra IKN.
“Pengembangan di daerah mitra IKN memerlukan proses dan komitmen dari pemerintah provinsi dan daerah di dalam mengeluarkan kebijakan. Mari di petakan dan dirumuskan bersama,” tegasnya.
“Sama-sama kita bangun komitmen tidak ada kabupaten kota yang tertinggal dalam pengembangan mitra IKN, semua punya peluang,” pungkasnya. (*)