Mahakata.com – Pemkot Samarinda menyiapkan sejumlah strategi guna mengatasi persoalan pembelian buku paket sekolah yang diangap mahal bagi siswa SD dan SMP.
Andi Harun, Wali Kota Samarinda, mengatakan pihaknya berencana melakukan pembelian buku sekolah lewat anggaran APBD sebesar Rp62,9 miliar.
“Opsi kedua kita bisa putuskan untuk tidak menggunakan buku penunjang, tapi dampaknya terhadap literasi dan kualitas siswa sangat besar,” kata Andi Harun.
Selanjutnya, Pemkot Samarinda mewacanakan pembelian buku sekolah sebagai inventaris sekolah.
“Bukan untuk siswa dan buku ditempatkan di perpustakaan. Opsi tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp20 miliar,” jelasnya.
Opsi sejalnjutnya, melibatkan pembelian buku bagi siswa kurang mampu. Diperkirakan 30 persen dari total siswa, dan membutuhkan anggaran Rp18 miliar.
“Opsi kelima, kita bisa mencetak modul pembelajaran dari kementrian dalam bentuk digital yang biayanya sekitar Rp20 miliar,” tegasnya.
Dengan sejumlah strategi ini, Pemerintah Kota Samarinda berupaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mendukung perkembangan siswa di Samarinda. Keputusan selanjutkan akan dibahas pekan depan.
“Intinya kita tetap akan mengadakan buku penunjang itu,” pungkasnya. (*)