Mahakata.com – Pemkot Samarinda berencana membangun jaringan jalur transportasi kereta api dalam kota.
Pemkot telah melelang dokumen perencanaan studi kelayakan dengan anggaran Rp760 juta, lewat layanan pengadaan secara elektronik (LPSE).
DPRD Samarinda turut menyoroti rencana pemkot membangun jalur rel kereta api di Kota Tepian.
Laila Fatihah, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, menekankan skala prioritas harus diperhatikan terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk melaksanakan proyek besar tersebut.
“Kita punya skala prioritas. Menurut saya, kita lihat dulu skala prioritas kita apa. Pemenuhan kebutuhan dari masyarakat itu yang paling dasar dulu deh,” kata Laila Fatihah.
Pemenuhan kebutuhan dasar yang dimaksud seperti ketersediaan air bersih, sekolah, infrastruktur jalan, dan kebutuhan sembako harus terpenuhi secara merata.
Laila menambahkan, pembangunan jalur kereta api tetap bisa dilakukan melalui sharing pendanaan.
Namun, dirinya menolak penggunaan APBD murni untuk proyek jalur kereta api. Dia juga menekankan pentingnya nilai ekonomis dalam setiap proyek pembangunan.
“Saya sering berpikir secara ekonomis. Ada nilai ekonomis untuk membangun kereta itu. Berapa persen sih orang akan menggunakan. Contoh, kalau memang kita membangun satu jembatan, jembatan ini mempunyai nilai ekonomis tidak,” jelasnya.
Laila Fatihah menegaskan proyek tersebut harus dipertimbangkan lebih matang dalam rapat DPRD terutama oleh Banggar dan Komisi III. Nantinya di Komisi III akan dilihat urgen atau tidaknya proyek infrastruktur tersebut.
Dirinya juga berharap agar DPRD Samarinda mampu mencerminkan sikap berhati-hati dalam menentukan prioritas pembangunan. Termasuk, memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi sebelum melanjutkan proyek infrastruktur besar lainnya.
“Ketika kita hanya mengandalkan itu, lalu membangun proyek yang tidak ada feedback buat kita, menurut saya skip dulu,” tegasnya. (*)