Mahakata.com – Pemkot Samarinda menggelar rapat kerja pengendalian inflasi rutin bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dalam rakor tersebut, dibahas langkah antisipatif pemerintah dalam menghadapi potensi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan strategis yang kerap mengalami lonjakan menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri.
Beberapa komoditas yang menjadi perhatian khusus meliputi minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.
Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala BPS Kaltim, menyoroti pergerakan harga bahan pokok yang perlu diwaspadai.
“Minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih menjadi komoditas yang patut kita pantau. Namun, perkembangan tahun ini tampaknya sedikit berbeda, sebagaimana tercermin dalam Indeks Perkembangan Harga (IPH),” ungkapnya.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada awal Ramadan Maret 2024 tercatat sebesar 0,41 persen.
Namun, setelah Lebaran, tekanan inflasi mulai berkurang. Fenomena ini hampir selalu terjadi setiap tahun, di mana harga pangan naik menjelang dan selama Ramadan, lalu berangsur stabil pasca-Lebaran.
“Kenaikan harga umumnya disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap bahan makanan menjelang Ramadan. Konsumsi rumah tangga cenderung meningkat selama bulan puasa, sehingga harga bahan pokok ikut terdorong naik,” paparnya.
“Sementara itu pada Idulfitri, tekanan inflasi lebih banyak bergeser ke sektor lain, terutama transportasi, seiring dengan tingginya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan mudik,” tegasnya. (*)