Mahakata.com – Usai disegel oleh Pemkot Samarinda, pembangunan Lapangan Vorvo belum jelas kelanjutannya.
Sebelumnya, Lapangan Vorvo direncanakan akan dibangun lapangan minisoccer oleh pihak ketiga.
Rencana itu urung dilakungan lantaran izin tidak dikeluarkan oleh pihak Pemkot Samarinda.
Pemkot beralasan lantaran lapangan sepak bola itu direncanakan menjadi area resapan air guna pengendalian banjir di kawasan Simpang Mal Lembuswana.
Merespon hal tersebut, Akmal Malik, Pj Gubernur Kaltim, menekankan mendukung rencana Pemkot Samarinda, untuk melaksanakan program pengendalian banjir di Kota Tepian.
“Kita minta teman-teman Pemerintah Kota Samarinda untuk melihat kembali peruntukan lahan tersebut sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berlaku,” kata Akmal Malik.
Dalam upaya mencari solusi atas sengketa lahan ini, Akmal Malik menyatakan pentingnya komunikasi yang baik antara Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim.
Ia berharap solusi yang tepat dapat ditemukan melalui dialog dan diskusi yang intensif.
“Kita perlu komunikasi dan koordinasi yang bagus antara pemerintah daerah. Saya berharap solusi terbaik dapat ditemukan melalui diskusi yang mendalam,” jelasnya.
Sebagai solusi jangka panjang, ia merekomendasikan peningkatan sistem pompanisasi atau pemompaan air di Samarinda.
Hal ini penting untuk mengantisipasi banjir di musim hujan mendatang.
“Kita perlu mengintervensi daerah rawan banjir dengan meningkatkan sistem pompanisasi. Kita bisa mencontoh DKI Jakarta yang berhasil mengatasi banjir dengan sistem pemompaan air yang efektif,” tegasnya.
Meski kewenangan eksekusi penyegelan lahan ada di tangan Pemkot Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menyatakan pihaknya siap membantu mencari solusi terbaik.
Ia menegaskan komitmen untuk berkoordinasi guna menyelesaikan persoalan ini secara bijaksana.
“Pemprov siap membantu memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemkot Samarinda. Kita bisa bekerja sama mencari solusi terbaik agar masalah dapat diselesaikan dengan baik,” pungkasnya. (*)