Otorita IKN Gelar Pekan Olahraga dan Seni Nusantara Untuk Pegawai Nusantara

Bagikan :

Mahakata.com – Di tengah geliat pembangunan fisik Ibu Kota Nusantara, Otorita IKN memulai Pekan Olahraga dan Seni Nusantara (Porsentara) 2025 sebagai ruang untuk membangun dimensi manusiawi dari transformasi ini, melalui olahraga, seni, dan rasa.

Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak dalam membentuk insan ASN yang tak hanya kompeten dan berani, tetapi juga memiliki sensitivitas sosial dan naluri kreatif sebagai agen perubahan birokrasi Indonesia.

Porsentara merupakan serangkaian perlombaan olahraga dan kesenian yang diikuti oleh Insan Otorita IKN dari setiap unit kerja, akan ada 11 perlombaan menarik antara lain :

1. Sepak bola
2. Lari estafet
3. Tarik tambang
4. Tenis keja
5. Balap karung
6. Bird race
7. Penulisan naskah pidato
8. Nusantara Idol
9. E-sport
10. Video pendek
11. Lomba memasak

Ketua panitia Porsentara, Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan, Thomas Umbu Pati menyampaikan perlunya meningkatkan semangat persatuan antara pegawai Otorita IKN, dan semangat tersebut bisa dtumbuhkan melalui kegiatan seperti Porsentara.

“Porsentara bukan ajang kompetisi biasa, tetapi juga merupakan simbol semangat kebersamaan dan persatuan yang kita tanamkan di Ibu Kota Nusantara, disinilah di tengah geliat pembangunan, kita melihat bahwa pembangunan fisik harus seimbang dengan pembangunan karakter dan jiwa manusianya,” ungkap Thomas Umbu Pati.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono menyampaikan harmonisasi dalam interaksi antar pegawai baik ASN yang sudah lama dan para CPNS pionir.

“Saya berharap mumpung ada Porsentara ini baik para CPNS yang baik maupun ASN yang lama saling beradaptasi untuk lebih solid ke depan, saling mempengaruhi untuk kebaikan. Pekan olahraga dan seni tahun ini oleh panitia diberikan tema harmoni nusantara, harmoni artinya bukan seragam, kita lihat ini kostumnya berbeda-beda, tapi itu menunjukkan harmoni kita,” kata Basuki.

“Dengan Porseni, olahraga dan seni bahwa insan Otorita IKN harus berani, harus kuat, dan harus berjiwa seni. Kuat kalau dia kompeten di semua profesinya, semuanya harus mempunyai kompetensi yang baik supaya menjadi organisasi yang kuat. Berani kalau dia berintegritas, orang kalau tidak berintegritas dia tidak akan berani. Kuat dan berani saja tidak cukup , dia harus mempunyai jiwa seni untuk berinovasi dan berimprovisasi,” tegasnya. (*)