Mahakata.com – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan melakukan pendampingan ekspor bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan UKM binaan IKN agar bisa mengirimkan produknya hingga ke luar negeri.
Pendampingan dilakukan bersama Yayasan Bina Insani Gemilang (BIG) melalui Workshop Program Pendampingan Ekspor UKM Binaan IKN di Alun-Alun Taruna Desa Bukit Raya, Sepaku.
Peserta kegiatan ini merupakan pelaku UKM yang berasal dari empat kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara dimana IKN berada, yakni Babulu, Penajam, Sepaku, dan Waru.
Disampaikan oleh Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Alimuddin, pendampingan ini diberikan agar seluruh pelaku UKM di sekitar IKN mampu menyiapkan diri terhadap perubahan yang akan terjadi seiring dengan perpindahan ibukota nantinya.
Karena, lanjutnya, gagalnya perpindahan ibukota bukan karena ketidak mampuan dalam pembangunan infrastruktur atau ketidak mampuan pemerintah dalam melaksanakan tugasnya, namun karena ketidak siapan masyarakat lokal untuk ikut hadir dan menghadapi perubahan.
“Jadi kegiatan hari ini merupakan bagian dari persiapan diri agar kita siap menyambut kedatangan ibukota,” jelasnya.
Bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Pos Indonesia, dan Badan POM, dalam workshop ini para peserta diberikan pembinaan terkait proses produksi menggunakan teknologi, sertifikasi halal, pemasaran di ritel modern hingga e-commerce.
Lebih lanjut, akan disediakan fasilitas gudang secara gratis oleh PT Pos Indonesia sebagai tempat penyimpanan produk UKM yang akan diekspor yang dapat digunakan mulai bulan November 2023 serta pemberian dana agunan oleh BSI bagi UKM yang memenuhi kualifikasi.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Yayasan BIG Dwi Andayani, jumlah pelaku UKM binaan IKN hingga saat ini sudah mencapai 413 UKM dan 35 diantaranya sudah terdaftar untuk menerima dana agunan oleh BSI.
“Dukungan ini diberikan untuk mengembangkan UKM menjadi wirausaha yang siap ekspor dan mampu menjadi pelopor usaha di IKN agar IKN lebih mendunia,” ujar Regional CEO BSI Regional IX Kalimantan Ricky Rikardo Mulyadi.
Dalam kesempatan yang sama, juga digelar soft launching Sepaku Creative Center sebagai ruang bagi para pegiat seni di Sepaku untuk mengekspreksikan diri serta untuk membantu promosi produk UKM.
Acara soft launching turut diramaikan oleh 37 penampil, mulai dari band lokal, penari, seni pertunjukan, peragaan busana batik, hingga kuliner.
Sepaku Creative Center ini diharapkan bisa menjadi komunitas yang mampu menghidupkan ekonomi kreatif di Sepaku dengan mendorong kegiatan kreatif untuk kemudian dikoordinasikan ke instansi terkait agar dapat terlibat dalam pembangunan ekonomi kreatif di IKN. (*)