Mahakata.com – Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian (Mentan) RI, melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur.
Dalam kunker ini, Mentan Amran Sulaiman memimpin rakor percepatan swasembada pangan melalui optimalisasi lahan dan cetak sawah di Kaltim.
Dirinya menargetkan Kalimantan Timur dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu dua tahun.
“Kita target paling lambat tahun depan Kaltim tidak lagi ambil beras dari tempat lain, tapi akan memberi beras ke tempat lain,” kata Menteri Amran Sulaiman.
Untuk mencapai target swasembada pangan ini, Kementerian Pertanian telah menyiapkan anggaran minimal Rp 500 miliar.
Saat ini, kebutuhan beras di Kaltim mencapai sekitar 450 ribu ton per tahun, sementara produksi lokal baru mencapai 200 ribu ton.
“Oplah digunakan untuk peningkatan frekuensi panen dari satu kali menjadi tiga kali dalam setahun, percepatan distribusi pupuk untuk memastikan ketersediaan pupuk yang cukup bagi petani dan perbaikan irigasi,” jelasnya.
“Selanjutnya pembukaan lahan baru Mengubah lahan yang tidak produktif menjadi sawah,” lanjutnya.
Sementara itu, Rudy Masud, Gubernur Kaltim, siap bersinergi dan berakselerasi menyukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kaltim sangat antusias menyambut program swasembada pangan ini dengan kesiapan untuk bersinergi dan berakselerasi dengan pemerintahan pusat,” ungkap Rudy Masud.
Menurutnya, program swasembada pangan untuk Kaltim merupakan program yang tepat sasaran.
Sebab selain lahan Kaltim yang luas, hingga saat ini Kaltim masih memiliki ketergantungan mendatangkan pangan 30 persen hingga 50 persen dari wilayah lain, khususnya dari Sulawesi dan Jawa.
“Kami masih mengandalkan impor. Kalau Pak Mentan sudah datang ke Kaltim, kita jadi optimis Kaltim ke depan sudah tidak perlu impor lagi,” tegasnya. (*)