Mahakata.com – KPU Samarinda saat ini mengejar proses perakitan kotak suara jelang Pemilu 2024.
Firman Hidayat, Ketua KPU Samarinda, mengatakan pihaknya telah menerima 310 dus surat suara untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Untuk itu, proses perakitan kotak suara mesti didahulukan lantaran membutuhkan waktu yang lama.
“Yang sudah ada di gudang logistik yakni surat suara pilpres, kotak, bilik, tinta, segel plastik, dan lain-lain. Kami juga sudah melakukan pengecekan dan pelipatan surat suara pilpres, dan tidak ada yang rusak atau cacat,” kata Firman Hidayat.
Sementara untuk perlengkapan logistik lainnya, seperti surat suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan kota, serta alat peraga kampanye, masih menunggu kiriman logistik dari pusat.
“Untuk surat suara DPD, paling tidak awal Januari sudah datang,” jelasnya.
Perlengkapan logistik lainnya juga masih dalam proses produksi di Gresik, Surabaya, Jakarta, hingga Klaten.
Firman menekankan tidak khawatir dengan keterlambatan logistik tersebut, karena masih ada waktu yang cukup untuk menyiapkannya.
“Kami optimis bisa menyelesaikan semua persiapan logistik sebelum pemilu. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses ini,” paparnya.
Firman mengungkapkan, ada sekitar 200 anggota Badan Adhoc yang terlibat dalam perakitan kotak suara, yang dilakukan di dua lokasi, yaitu di gudang logistik KPU Samarinda dan di kantor PPK Samarinda Ilir.
“Harapannya, perakitan kotak suara bisa selesai tepat waktu, kemudian didistribusikan ke masing-masing TPS. Kami juga akan melakukan pengawasan dan pengamanan yang ketat untuk menjaga logistik pemilu agar tidak ada yang hilang atau rusak,” tegasnya.
Perakitan kotak suara dilakukan katanya secara bertahap sesuai dengan kebutuhan setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Ada sebanyak 12.815 kotak suara yang harus dirakit, dengan rincian lima kotak suara per TPS. Jumlah TPS di Samarinda ada 2.563. Kami juga menyiapkan 20 kotak suara cadangan,” pungkasnya. (*)