Mahakata.com – Layanan air bersih di Kabupaten Kutai Timur baru mencapai 58 persen.
Hal itu seperti yang disampaikan Ardiansyah Sulaiman, Bupati Kutai Timur, Minggu (15/10/2023) kemarin.
Menurut Ardiansyah, angka cakupan layanan air bersih 58 persen dirasa masih kecil melihat jumlah penduduk Kutim sebesar 425.613 orang.
“Infrastruktur air bersih, meskipun sudah ada perkembangan 58 persen lebih, saya kira ini juga harus jadi perhatian penting,” kata Ardiansyah Sulaiman.
Dalan pemenuhan akses air bersih, Pemkab Kutai Timur berkomitmen untuk terus melaksanakan pengamanan terhadap sumber-sumber air baku.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan peningkatan pemanfaatan embung atau kolam eks galian tambang serta peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih pedesaan melalui program Pengelola Air Minum Desa (PAMDes) dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, di 18 kecamatan terdapat 53 desa di daerah Kabupaten Kutai Timur dengan cakupan pelayanan air bersih melalui Perumda Tirta Tuah Benua (TTB).
“Secara teknis mencapai 73,99 persen dari 206.630 jiwa jumlah penduduk di wilayah desa pelayanan,” tegasnya.
Lebih jauh, kata dia, melalui program PAMDes dan Pamsimas, Instalasi Pengolahan Air (IPA) berbasis pemberdayaan masyarakat, telah terbangun PAMDes 34 unit di 28 desa dan Pamsimas di 42 desa.
“Makanya PAMDes dan Pamsimas ini terus kita gelar,” pungkasnya. (*)