Mahakata.com – Penerapan kurikulum sex education sejak usia dini di sekolah di nilai penting untuk menekan angka kasus kekerasan seksual.
Hal ini diutarakan langsung oleh, Damayanti, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (16/11/2024).
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut, data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) menunjukkan, pada tahun 2023 terjadi peningkatan signifikan kasus kekerasan seksual di Kaltim, dengan total 1.108 kasus.
Menanggapi situasi ini, Damayanti menilai pendidikan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas seharusnya tidak lagi dianggap tabu, melainkan menjadi langkah preventif yang dibutuhkan anak-anak sejak tingkat sekolah dasar.
“SD dan SMP dinaungi oleh pemerintah kabupaten atau kota, sementara SMA dan SMK di bawah pemerintah provinsi. Perlu dorongan di semua tingkat untuk memasukkan kurikulum sex education sejak dini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Damayanti menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam memprioritaskan perlindungan anak.
“Pendidikan ini bukan tabu. Anak-anak harus paham agar mereka bisa terlindungi dari risiko kekerasan seksual,” ucapnya.
Damayanti yang baru dilantik pada 2 September 2024 lalu berkomitmen memperjuangkan program yang mendukung kesejahteraan dan perlindungan anak di Kaltim, khususnya dalam hal mencegah tindak kekerasan anak sejak dini.
Ia menekankan, bahwa langkah-langkah ini bukan hanya untuk membangun kesadaran, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi generasi mendatang di Kaltim.
“Mari kita bersama-sama memberikan perlindungan terbaik untuk anak-anak kita, karena masa depan mereka adalah tanggung jawab kita semua,” tutupnya. (adv/DPRDKaltim)