Mahakata.com – Produksi sampah di Samarinda saat ini mencapai lebih 600 ton sampah per hari.
Guna mengurangi masalah volume sampah ini, Pemkot Samarinda merencanakan penggunaan fasilitas insinerator.
Insinerator sebagai alat pembakar limbah padat dengan suhu tinggi, diharap mampu mengurangi volume sampah di Kota Tepian.
Marnabas Patiroy, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sekkot Samarinda, mengatakan teknologi insinerator direncanakan akan disiapkan satu unit insinerator di tiap kecamatan.
“Pengadaan insinerator diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Sambutan. Sehingga tidak mengalami overload seperti yang terjadi pada TPA Bukit Pinang yang saat ini sudah ditutup,” kata Marnabas.
Marnabas Patiroy memprediksi pengadaan fasilitas insinerator membutuhkan anggaran sebesar Rp10 miliar.
“Nanti DLH Samarinda akan bertanggung jawab atas pengelolaan tim lapangan dan merancang pengoperasian insinerator dengan kapasitas pengelolaan hingga 10 kubik sampah per delapan jam,” jelasnya.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan melakukam pembangunan sarana dan prasarana pendukung.
“Upaya ini dapat menangani permasalahan sampah dengan lebih efektif dan mengurangi beban lingkungan secara signifikan,” tegasnya. (*)