Mahakata.com – Seno Aji, Wakil Gubernur Kaltim, melakukan kunjungan kerja dalam agenda Safari Ramadan ke Kutai Timur.
Dalam kunjungannya ini, Seno Aji meninjau tiga aset milik Pemprov Kaltim, di antaranya Terminal Sangatta, UPTD Pemeliharaan Infrastruktur PU Wilayah Timur, dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Sangatta Utara.
Seno Aji mengatakan sejumlah aset yang ditinjau merupakan aset Pemkab Kutim yang dihibahkan kepada Pemprov Kaltim.
Selain meninjau, Wagub Seno Aji ingin memastikan proses hibah yang belum diselesaikan dapat tuntas segera.
“Kami monitor hari ini dan apa solusinya. aset Pemprov Kaltim yang ada saat ini merupakan aset dari Pemkab Kutim dihibahkan ke provinsi,” kata Seno Aji.
“Prinsipnya, kami ingin aset-aset Pemprov Kaltim bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Termasuk, kita ingin pengelolaannya tertib administrasi. Terminal Sangatta bisa segera dilakukan sertifikasi hibahnya,” lanjutnya.
Saat ini Terminal Sangatta sudah beroperasi untuk angkutan Samarinda-Sangatta, yang hanya diisi oleh tiga angkutan (trayek).
“Seharusnya terminal sebagai fasilitas publik melayani masyarakat bisa terus fungsional. Harapan kita bisa mengangkut antar daerah dalam provinsi. Seperti Sangatta-Berau,” paparnya.
Selanjutnya, Seno Aji meninjau UPTD Pemeliharaan Infrastruktur PU Wilayah Timur.
Dirinya berpesan pihak UPTD harus sering berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pimpinan, sehingga diketahui apa yang harus diselesaikan.
“Harapan kita aset yang ada di UPTD Pemeliharaan Infrastruktur ini betul-betul maksimal fungsinya,” sebutnya.
Terakhir, Wagub Seno bersama rombongan meninjau aset Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Sangatta Utara, Kenyamukan.
Dalam kesempatan itu, Wagub Seno mengingatkan aset di PPI Kenyamukan bisa berfungsi maksimal bahkan menghasilkan PAD.
“Karena jangan sampai miliaran uang dikeluarkan, tapi tak bermanfaat. Saya minta ada peningkatan dalam pendapatan di PPl ini,” tegasnya.
Tidak kalah pentingnya, pengelolaan UPTD PPI harus jelas dan pasti pihak yang mengoperasionalkan.
“Penanganan pendangkalan alur pelabuhan harus segera dilakukan, supaya aktivitas dapat berjalan lancar,” pungkasnya. (*)