Kunker ke Desa Pela Kukar, Menteri Lingkungan Hidup Lihat Kondisi Ekosistem Pesut Mahakam

Bagikan :

Mahakata.com – Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup RI, melakukan kunjungan kerja ke Desa Pela, Kota Bangun, Kukar.

Dalam kunker tersebut, Menteri Hanif Faisol Nurofiq, meninjau kondisi ekosistem Pesut Mahakam dan mengeksekusi langkah penyelamatan spesies endemik satwa air tawar Sungai Mahakam tersebut.

Dirinya mengatakan kawasan Danau Mahakam merupakan salah satu kawasan yang bernilai penting bagi keanekaragaman hayati karena terdapat spesies endemik yaitu Pesut Mahakam dan ekosistem spesifik yaitu danau dan lahan gambut.

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi, masuk dalam kategori critically endangered (kritis) yaitu pada daftar merah (Red List) IUCN, dan masuk pada daftar Appendiks I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).

“Kita datang tidak hanya untuk melakukan seremoni. Kita datang untuk mengeksekusi apa yang harus dieksekusi dalam penanganan pelestarian biodiversiti kita,” kata Menteri Hanif Faisol.

Dirinya memperkirakan jumlah Pesut di Kaltim saat ini hanya tersisa 62 ekor. Menurutnya, penyelamatan spesies endemik ini hanya bisa dilakukan dengan kerja nyata, bukan sekadar retorika, deklarasi dan diksi.

“Sepanjang populasi Pesut Mahakam tidak bertambah, berarti kita belum berhasil. Jadi kalau sekarang tersisa 62 ekor, tahun depan minimal 70 ekor atau meningkat dari itu,” jelasnya.

Sebagai langkah nyata, Menteri Hanif Faisol langsung mengangkat empat pegiat lingkungan yang memiliki kepedulian tinggi dalam upaya penyelamatan Pesut Mahakam menjadi tenaga ahlinya.

Mereka adalah Ketua Pokdarwis Desa Pela Alimin, Direktur Yayasan Konservasi Rasi Ir Budiono, Dosen Unmul Dr Mislan dan peneliti Yayasan Konservasi Rasi Daniell Krap.

Sementara itu, Rudy Masud, Gubernur Kaltim, memastikan mendukung penuh langkah Kementerian Lingkungan Hidup dalam menjaga kelestarian Pesut Mahakam.

“Pemprov Kaltim mendukung penuh upaya penyelamatan dan pelestarian Pesut Mahakam ini,” ungkapnya.

“Pesut Mahakam bukan hanya kebanggaan, tapi simbol keanekaragaman hayati Kalimantan Timur. Harus kita jaga dan lestarikan,” tegasnya. (*)