Mahakata.com – Sebanyak 23 kampung dari 10 kecamatan di Kutai Barat, memiliki kasus stunting tertinggi.
FX Yapan, Bupati Kutai Barat, menekankan OPD di Pemkab Kubar agar bergerak aktif untuk menekan kasus stunting.
Mengingat dalam dua tahun terakhir kasus stunting terus meningkat. Data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) meningkat 7,3 persen.
“Mari kita bergerak maju, serius dan lebih peduli lagi dalam upaya menekan kasus. Semua harus dapat memberikan kontribusi nyata untuk mendukung program nasional angka stunting turun 14 persen,” kata Yapan.
Pemkab Kubar melalui dinas terkait telah berupaya maksimal menekan kasus penyebaran tengkes.
Diketahui, data hasil survei dari tim SSGI pada 2021 secara persentase meningkat 15,80 persen, kemudian 2022 tercatat 23,1 persen.
Sebagai upaya membantu pemerintah, Polres Kubar dalam Jumat Curhat-nya terus memantau perkembangan laporan kasus di tiap puskesmas.
“Sebagaimana disampaikan Kepala UPT Puskesmas Lambing, drg Budi Santoso meminta bantuan pihak kepolisian untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat,” kata Kapolres Kubar, AKBP Heri Rusyaman.
Kapolres menyebut, jika selama ini pihaknya sudah bersinergi dengan pemerintah dalam membantu menekan angka kasus tengkes di tiap wilayah.
Terlebih melalui keberadaan Bhabinkamtibmas dan Polisi RW yang selalu siap mendukung program penurunan tengkes dengan melakukan imbauan kepada masyarakat, khususnya para orangtua di kampung-kampung. (*)