Mahakata.com – Muhammad Syaibani, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kaltim, melaporkan hingga triwulan II 2024, pertumbuhan ekonomi Kaltim tumbuh sebesar 6,21 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kaltim ini berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara untuk tahun 2025, pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan antara 5,1 persen hingga 5,5 persen.
“Sementara untuk ekonomi Kalimantan Timur diproyeksikan akan tumbuh sampai 5,35 persen,” kata Syaibani.
Meski tumbuh positif, Kepala Kanwil DJPb Kaltim, menyoroti pertumbuhan ekonomi Kaltim masih bergantung pada komoditas industri ekstraktif terutama pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit.
“Namun demikian perlu diperhatikan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur saat ini masih bergantung pada komoditas industri ekstraktif terutama pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit, sektor ini berkontribusi pada penerimaan daerah yang signifikan,” jelasnya.
Dirinya menegaskan penting menghadapi tantangan diversifikasi ekonomi Kalimantan timur dengan tetap mengedepankan pemanfaatan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan.
“Menjaga tingkat inflasi di Kaltim pada tingkat yang optimal menjadi tantangan strategi terutama seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan akibat, antara lain akibat pembangunan ibu kota negara,” paparnya.
“Meningkatan permintaan yang signifikan harus diimbangi dengan upaya memperkuat ketersediaan pasokan lokal melalui pengembangan sektor pertanian dan distribusi yang efisien,” tegasnya. (*)