Kaltim Didorong Harus Bisa Manfaatkan Potensi Biometana Jadi Energi Listrik Alternatif

Bagikan :

Mahakata.com – Pemprov Kaltim mendorong pemanfaatan potensi biometana industri kelapa sawit, sebagai upaya transisi dari energi fosil menuju energi terbarukan di Bumi Mulawarman.

Sri Wahyuni, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, mengungkap Kaltim memiliki potensi sumber daya biometana yang cukup besar, yang terdapat dalam Palm Oil Mill Effluent (POME) di industri kelapa sawit, tetapi belum dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi sumber energi baru terbarukan.

Diketahui, POME merupakan limbah cair kelapa sawit yang mampu menghasilkan biometana, berguna untuk energi listrik alternatif.

“Potensi kita banyakhilang. Ketika POME yang banyak di industri sawit tidak dimanfaatkan. Padahal demand-nya tinggi,” kata Sri Wahyuni.

Menurutnya beberapa perusahaan kelapa sawit (PKS) di Kaltim telah menggunakan energi listrik berbahan biometana untuk penerangan di area kantornya. Untuk itu, dirinya mendorong PKS untuk berani memproduksi dengan skala lebih besar.

Dengan begitu, Kaltim diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi wilayah tengah dan timur Indonesia.

“Ini didasari akan adanya tiga super hub di Kaltim, yang berbasis di Kawasan Industri Maloy, Kawasan Industri Buluminung dan Kawasan Industri Kariangau,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenerg Kementerian ESDM, Trois Dilisusendi mengungkapkan, potensi biogas secara umum di Indonesia mencapai 5.200 meter kubik pertahun atau setara dengan 2,6 juta ton LPG.

“Saat ini 60 persen kebutuhan LPG nasional masih berasal dari impor,” ungkapnya.

Trois menyebut Kaltim, khususnya daerah Kutai Timur menjadi satu dari 10 daerah di Indonesia yang memiliki potensi biogas terbesar di Indonesia.

“Kami berharap ini menjadi titik awal kerja sama baru dalam pengembangan usaha biogas di Kaltim,” tegasnya. (*)