Mahakata.com – Ananda Emira Moeis, Wakil Ketua DPRD Kaltim, mendorong Pemprov Kaltim melakukan penguatan pengembangan sekolah inklusi di Bumi Mulawarman.
Nanda mengatakan pendidikan yang layakan menjadi hak setiap anak di Kaltim, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Kaltim sudah memiliki beberapa sekolah inklusi. Tinggal kedepannya harus terus diperbaiki, kita terus penyempurnaan. Kemudian harus ditambah. Karena hak pendidikan itu adalah hak semua anak , semua punya hak yang sama, termasuk anak berkebutuhan khusus,” kata Nanda, Senin (4/11/2024).
Saat ini, Kaltim memiliki 34 sekolah luar biasa (SLB) yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. 11 SLB di antaranya berstatus sekolah negeri dan 23 SLB merupakan milik swasta.
“Jumlah ini terbilang kurang di tengah jumlah siswa berkebutuhan khusus terus bertambah tiap tahunnya. Salah satu alternatif fasilitas pendidikan ABK adalah dengan hadirnya sekolah inklusi,” jelasnya.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009, anak berkebutuhan khusus bisa mengikuti pembelajaran lewat sekolah inklusi.
Menurutnya, penerapan permendiknas tersebut mesti disesuaikan dengan fasilitas dan sarana prasarana di sekolah.
Hingga saat ini, ada belasan sekolah di Kaltim yang sudah menerapkan sekolah inklusi.
‘Hadirnya sekolah inklusi juga diyakini akan membantu mengurangi stigma terhadap disabilitas dan memungkinkan integrasi sosial yang lebih baik,” tegasnya.
Dirinya memastikan DPRD akan memberikan support anggaran untuk penguatan sekolah inklusi. Selain itu pihaknya mendorong dinas terkait untuk penguatan ketrampilan guru-guru pendamping disekolah Ingklusi.
“Karena begini, disekolah Ingklusi itu kan harus ada guru pendamping khusus ABK. Harapan kita kedepannya semakin banyak lagi guru-guru yang diberikan pendidikan khusus , ataupun pelatihan pelatihan terkait. Kemudian juga dari sisi fasilitas harus disempurnakan,” pungkasnya. (*)