Hadapi Puncak Kemarau, Kaltim Bersiap Antisipasi dan Pencegahan Karhutla

Bagikan :

Mahakata.com – Kaltim bersiap melakukan pencegahan dan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghadapi puncak musim kemarau yang diprediksi berlangsung pada Juli hingga Agustus 2025.

Rudy Masud, Gubernur Kaltim, menekankan pentingnya upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai langkah utama meminimalkan bencana.

“99 persen penyebab karhutla di Indonesia adalah karena ulah manusia. Artinya, pencegahan bisa kita lakukan bersama. Ini soal perilaku, disiplin, dan komitmen,” kata Rudy Masud.

Menurutnya, walau para petugas selalu mengusung semangat “pantang pulang sebelum padam”, namun pencegahan tetap jauh lebih penting daripada sekadar pemadaman.

“Pencegahan adalah kunci utama menyelamatkan lingkungan dari bahaya kebakaran lahan,” lanjutnya.

Rudy Masud menyebut pentingnya sinergi lintas sektor dalam penanggulangan karhutla. Dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat disebut harus bahu-membahu menghadapi ancaman ini, apalagi Kalimantan Timur sebagai wilayah rawan kebakaran lahan gambut dan hutan sekunder.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengapresiasi tren positif penurunan jumlah titik api di Kalimantan Timur.

“Sampai pertengahan tahun ini, jumlah titik api hanya 15 titik. Angka ini turun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkapnya.

Hanif menjelaskan, penurunan ini tidak lepas dari kondisi iklim Kaltim yang masih ditopang oleh curah hujan yang cukup tinggi, serta peningkatan kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan.

Meski demikian, dirinya mengingatkan agar dunia usaha, khususnya sektor perkebunan sawit yang tergabung dalam Gapki, tidak lengah dan tetap mempersiapkan skema pencegahan yang matang.

“Kita meminta agar sistem deteksi dini dan pelaporan titik api ditingkatkan, termasuk pelatihan rutin kepada petugas lapangan agar sigap menangani kebakaran sejak dini,” tegasnya. (*)