Mahakata.com – Rudy Masud, Gubernur Kaltim, mengimbau seluruh pegawai, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Rudy Masud mendorong peralihan ke penggunaan tumbler atau wadah minum yang dapat digunakan berulang kali, sebagai langkah konkret mendukung pengurangan sampah plastik yang terus menumpuk di Bumi Mulawarman.
“Maka kalau dimungkinkan di kantor-kantor Pemerintahan termasuk legislatif, untuk tidak lagi menggunakan plastik. Tapi mungkin bisa menggunakan tumbler (wadah minum) untuk mengambil airnya, jadi tidak lagi pakai plastik,” kata Rudy Masud.
Dirinya menegaskan sampah plastik merupakan ancaman serius bagi lingkungan karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai secara alami.
“Butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun agar sampah plastik ini bisa terurai,” sebutnya.
Dirinya memaparkan dampak limbah plastik tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia.
“Jika tidak terurai dengan sempurna, plastik akan berubah menjadi mikroplastik atau partikel kecil yang membawa senyawa kimia dan logam berat berbahaya,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari upaya bersama untuk menciptakan budaya kerja yang lebih ramah lingkungan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, sekaligus mendukung program pengurangan sampah dan pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan.
“Plastik yang tidak terurai sempurna akan menghasilkan mikroplastik, yang mengandung senyawa kimia dan logam berat beracun. Ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dalam jangka panjang,” pungkasnya. (*)