Mahakata.com – Pemkot Samarinda menggandeng praktisi teknologi Indonesia, Ainun Najib, dalam menggagas sistem “Samarinda AI” yang ke depannya melakukan pengambilan keputusan berbasis data terintegrasi lintas perangkat daerah.
Pemkot Samarinda merencanakan transformasi digital dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam tata kelola pemerintahan.
Andi Harun, Wali Kota Samarinda, mengatakan integrasi data secara menyeluruh agar AI dapat berjalan optimal, meningkatkan transparansi, serta efisiensi kinerja birokrasi.
“Kita seluruh pejabat untuk meningkatkan kapasitas dalam penerapan teknologi ini demi mewujudkan pemerintahan modern berbasis data,” kata Andi Harun.
Andi Harun memaparkan pemanfaatan AI merupakan solusi atas tantangan kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam peningkatan kualitas pelayanan.
“Kita butuh program yang berkualitas. Program yang berkualitas itu didapatkan dari data dan informasi yang akurat. Dengan asistensi dari AI, tata kelola pemerintahan dan pembangunan akan lebih efisien dan lebih transparan,” jelasnya.
Dirinya mengingatkan kehadiran teknologi AI tidak serta-merta membuat pejabat pemerintah menjadi pasif atau mengandalkan sepenuhnya pada mesin.
“Artificial Intelligence itu tidak membuat kita berpikir bahwa AI lebih pintar dari kita. Karena yang dimaksud dengan AI adalah penggunaan perangkat teknologi komputer yang membutuhkan kecerdasan manusia. Jadi manusianya yang harus super,” sebutnya.
Pemkot Samarinda menargetkan pemanfaatan AI secara menyeluruh dapat diterapkan di seluruh sektor pemerintahan pada tahun 2030.
“Jadi Roadmap untuk quick win tahun ini. Tapi lebih lengkap semua bidang sudah dipetakan untuk lima tahun ke depan. Tapi kami akan petakan lagi lebih cepat seperti instruksi wali kota,” ungkap Ainun Najib. (*)