Mahakata.com – Jelang Lebaran Iduladha 2025, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim terus mendorong peningkatan kualitas penyembelihan hewan kurban.
Peningkatan kualitas penyembelihan hewan kurban tertuang dalam pemberian bantuan peralatan kurban.
DPKH Kaltim juga terjun langsung ke masjid-masjid untuk mengedukasi panitia kurban tentang teknik penyembelihan yang baik dan sesuai syariat.
“Tahun ini sejumlah masjid di Samarinda, Paser dan Bontang mendapat bantuan peralatan kurban dari DPKH Kaltim,” kata Fahmi Himawan, Kepala DPKH Kaltim.
Paket bantuan meliputi pisau khusus untuk proses sembelih, alat untuk menguliti dan mencacah daging, hingga mesin pencacah dan peremuk bagi masjid yang pernah mengajukan permohonan tahun sebelumnya.
“Bantuan ini tidak sekadar alat. Kami ingin memastikan proses penyembelihan dilakukan dengan benar, higienis, dan memperhatikan kesejahteraan hewan,” jelasnya.
Selain itu, tim dari DPKH juga memberikan pembekalan kepada para panitia kurban, mulai dari cara memperlakukan hewan sebelum disembelih, pemisahan antara area penyembelihan dan pencacahan, hingga pentingnya menjaga kebersihan selama proses berlangsung.
“Hewan yang stres sebelum disembelih dapat menghasilkan daging berkualitas buruk. Oleh karena itu, masjid-masjid diimbau untuk menempatkan hewan kurban di tempat teduh, tidak diikat terlalu kencang, serta dijauhkan dari lokasi penyembelihan agar tidak melihat proses tersebut,” paparnya.
Tahun ini, DPKH juga mendorong koneksi antara masjid dan peternak lokal, khususnya Perusahaan Daerah Kalimantan Timur (PDKT), untuk menciptakan ekosistem kurban yang saling mendukung.
Diharapkan, ke depan masjid penerima bantuan bisa bekerja sama langsung dengan penyedia hewan lokal sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi.
“Kita ingin ekosistemnya berjalan. Bantuan tidak hanya berhenti di alat, tapi juga mendukung peternak dan kelompok tani,” sebutnya.
Selain itu, pada tahun sebelumnya DPKH juga telah memberikan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk para juru sembelih halal (juleha), sebagai bentuk komitmen menjaga standar keamanan dan syariat dalam proses kurban.
“Kita berupaya menghadirkan proses penyembelihan hewan kurban yang tidak hanya sah menurut agama, tetapi juga aman dan berkualitas tinggi untuk masyarakat,” tegasnya. (*)