Mahakata.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, saat ini tengah menjalankan proses pemberian tunjangan profesi guru secara bertahap selama tiga bulan, terhitung sejak Januari 2024.
“Guru-guru itu tunjangan profesinya kita bayarkan harusnya enam bulan, ini masih kita cek anggaran di BPKD apakah sudah masuk semua dana dari pusat. Itu kendalanya,” kata Asli Nuryadi, Kepala Disdikbud Samarinda.
Asli Nuryadi memaparkan pihaknya juga merencanakan tambahan insentif sebesar Rp300 ribu kepada 170 guru pembimbing khusus (GPK) sekolah inklusi atau pendidikan luar biasa di Samarinda.
“Sejauh ini penyaluran tunjangan lancar. Walaupun kita belum bisa membayarkan sekaligus jadi bertahap dan mengutamakan guru-guru yang honor,” jelasnya.
Merespon hal tersebut, Deni Hakim Anwar, Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, mendorong pentingnya percepatan anggaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terlebih untuk tunjangan para guru.
Saat ini Disdikbud samarinda memiliki anggaran sebesar Rp1 triliun dari Rp5,9 triliun dari APBD. Namun serapan anggaran saat ini baru berada di angka Rp800 miliar.
“Saat ini serapan itu baru masuk Rp800 miliar. Kita harapkan mudah-mudahan nanti bisa dipenuhi sampai 20 persen,” tegasnya. (*)