Mahakata.com – Ekspor Kaltim pada periode September 2023, mengalami penurunan sebesar 5,88 persen dibandingkan dengan Agustus 2023.
Penurunan ekspor Kaltim yang semula USD 2.023,31 juta pada Agustus, menjadi sebesar USD 1.904,41 juta di September 2023.
“Penurunan nilai ekspor disebabkan oleh turunnya nilai ekspor migas maupun nilai ekspor nonmigas, dengan penurunan masing-masing sebesar 24,28 persen dan 3,00 persen,” kata Ketua Tim Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Marinda Dama Prianto.
Secara kumulatif, nilai ekspor migas Provinsi Kalimantan Timur selama Januari– September 2023 mencapai USD 1,95 miliar atau turun sebesar 7,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Sementara nilai ekspor nonmigas mencapai USD 18,46 miliar.
Sementara, peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada September 2023 terhadap Agustus 2023 terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang naik sebesar USD 40,99 juta (3,11 persen).
Sementara itu, penurunan nilai terbesar terjadi pada golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD 118,04 juta (-33,27 persen).
Pada periode Januari–September 2023, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama yang memiliki pangsa terbesar dengan nilai ekspor sebesar USD 5.908,56 juta (32,00 persen), diikuti India dengan nilai sebesar USD 2.565,69 juta (13,90 persen), dan Filipina sebesar USD 1.766,21 juta (9,57 persen).
Menurut sektor, selama periode Januari-September 2023 ekspor nonmigas Provinsi Kalimantan Timur turun sebesar 24,71 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Penurunan disumbang oleh turunnya ekspor hasil tambang sebesar 24,53 persen dan ekspor hasil industri sebesar 25,84 persen.
Tiga pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada September 2023 adalah Pelabuhan Samarinda (USD 464,88 juta), Pelabuhan Balikpapan (USD 454,93 juta), dan Pelabuhan Bontang (USD 341,98 juta). (*)