Mahakata.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, melaporkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) ke Bumi Mulawarman terus mengalami kenaikan signifikan setiap tahunnya.
Jumlah wisatawan dihitung berdasarkan jumlah wisatawan yang menginap di hotel, kunjungan ke daya tarik wisata (DTW), serta partisipasi dalam kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Pada 2024 lalu dilaporkan, jumlah kunjungan wisnus ke Kaltim mencapai 9.382.976 orang. Sementara itu, jumlah wisman yang datang ke Kaltim tercatat sebanyak 55.005 orang.
Pertumbuhan wisnus mengalami kenaikan 2 persen year-on-year dibandingkan tahun 2023, sedangkan pertumbuhan wisman melonjak drastis hingga 47 persen.
Ririn Sari Dewi, Kepala Dispar Kaltim, mengatakan kenaikan jumlah wisatawan ini merupakan bagian dari pemulihan sektor pariwisata.
“Kalau kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah kunjungan tetap naik dan bahkan melampaui target. Tapi, pertumbuhannya masih belum sesempurna seperti sebelum tahun 2019. Hal ini juga dialami oleh provinsi lain,” kata Ririn.
Untuk itu, Ririn menekankan perlunya strategi pengembangan dan pemasaran pariwisata agar kunjungan wisatawan terus meningkat.
“Kami membutuhkan upaya luar biasa dalam pengembangan pariwisata dan strategi pemasaran ke depan. Kita tahu, angka kunjungan terus meningkat dari 3 juta di 2021, menjadi 6 juta, lalu 9 juta di 2023, hingga 2024 ini mencapai lebih dari 9 juta. Ini menunjukkan sektor pariwisata mulai pulih,” jelasnya.
Dari sisi okupansi hotel, rata-rata lama tinggal wisatawan di hotel berbintang pada tahun 2024 tercatat sebesar 1,72 hari, dengan tingkat okupansi mencapai 42 persen untuk hotel berbintang maupun non-bintang.
Data kunjungan juga menunjukkan bahwa Balikpapan menjadi kota dengan jumlah wisatawan tertinggi, yakni 2.670.369 orang, disusul oleh Samarinda (2.545.299) dan Bontang (1.270.186).
Selain itu, data menunjukkan wisatawan asing yang datang ke Kaltim didominasi oleh empat negara utama, yaitu Tiongkok (2.354 kunjungan), Australia (620 kunjungan), Belanda (574 kunjungan), dan Jerman (550 kunjungan).
Negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Italia, Inggris, Prancis, dan Jepang juga menyumbang jumlah kunjungan yang signifikan.
“Kita akan terus meningkatkan kerja sama dengan mitra pariwisata, menyusun kalender event, dan mengoptimalkan promosi agar jumlah kunjungan terus meningkat,” tegasnya. (*)