Mahakata.com – Dalam rilis resminya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI melaporkan realisasi belanja pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
Pada laporan tersebut, Kemenkeu RI mencapat per Oktober 2023, realisasi belanja IKN mencapai Rp13 triliun dari alokasi APBN sebesar Rp29,3 persen.
“Akhir tahun realisasi aka mentingkat. Untuk infrastruktur, baru akan banyak pembayaran terjadi di akhir tahun. Biasanya memang untuk proyek di akhir tahun,” kata Isa Rachmatarwata, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu RI
Isa menjelaskan, alokasi belanja IKN sebesar Rp29,3 triliun, meliputi belanja infrastruktur sebesar Rp26,3 triliun dan belanja noninfrastruktur senilai Rp3 triliun.
Belanja infrastruktur mencakup pembangunan istana negara, kawasan inti pusat pemerintahan, jalan tol, kawasan permukiman, jembatan Pulau Balang, inisiasi bandara VVIP, dan sebagainya.
“Sementara belanja noninfrastruktur mencakup perencanaan, pemetaan, pengamanan, dan lain-lain,” jelasnya.
Adapun realisasi belanja IKN tersebut membuat belanja kementerian/lembaga (K/L) terakselerasi tumbuh 1,9 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) menjadi Rp768,7 triliun per Oktober 2023. Capaian tersebut merupakan 76,8 persen dari pagu APBN sebesar Rp1.000,8 triliun.
Namun selain belanja IKN, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, akselerasi belanja K/L turut dipengaruhi oleh dukungan persiapan pelaksanaan Pemilu, percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas, hingga penyaluran berbagai bantuan sosial.
“Dengan demikian belanja K/L mendukung realisasi belanja pemerintah pusat yang terealisasi sebesar Rp 1.572,2 triliun,” ungkap Sri Mulyani.
Selain belanja K/L, Menkeu menuturkan terdapat pula belanja non K/L yang mencapai senilai Rp 803,6 triliun atau 64,5 persen dari pagu Rp 1.245,6 triliun, yang didorong realisasi subsidi dan kompensasi BBM dan listrik, program kartu prakerja, serta subsidi pupuk.
Secara keseluruhan, belanja negara per Oktober 2023 mencapai Rp 2.240,8 triliun atau mencapai 73,2 persen dari target yang senilai Rp 3.061,2 triliun. (*)