Mahakata.com – Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI, melaporkan hingga Mei 2024, realisasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp5,5 triliun.
Padahal di APBN 2024, pembangunan IKN mencapai alokasi sebesar Rp40 triliun.
“Tahun ini dari Rp40 triliun yang tadi saya sampaikan baru dibayarkan Rp 5,5 triliun,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan alokasi anggaran pembangunan IKN pada 2024 terbagi dua postur, untuk pembangunan fisik dan alokasi non fisik.
Untuk pembangunan fisik, dari total anggaran Rp36,7 triliun baru terpakai Rp3,4 triliun untuk pembangunan kawasan Istana dan kantor kementerian, rumah susun ASN, rumah tapak menteri, dan rumah sakit IKN.
Anggaran fisik ini juga digunakan untuk pembangunan jalan tol, jembatan, bandara VVIP, dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi.
Sementara, alokasi pembangunan non fisik yang dianggarkan Rp3,3 triliun baru terpakai Rp2 triliun.
“Mulai untuk perencanaan koordinasi kegiatan, pemetaan dukungan pengamanan, dan operasional Otorita IKN,” jelasnya.
Secara total, sejauh ini sejak 2022 pemerintah menganggarkan Rp72,5 triliun untuk pembangunan IKN. Rinciannya tahun 2022 sebesar Rp5,5 triliun, tahun 2023 sebesar Rp27 triliun, dan tahun ini paling besar Rp40 triliun.
“Jadi kalau kita lihat dari Tahun 2022, 2023, dan 2024 alokasi anggaran yang sudah ditaruh di dalam APBN itu mencapai Rp 72,5 triliun untuk belanja untuk 3 tahun hingga kita harapkan IKN sudah bisa untuk digunakan Nanti pada tanggal 17 Agustus,” tegasnya. (*)